Wonosobo, NU Online Jateng
Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo akan membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) Jamiyah Ruqyah Ahlussunnah wal Jamaah (JRA) Jawa Tengah yang dijadwalkan akan berlangsung di Kampus Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq) Wonosobo pada Ahad (29/1/2023) besok.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) JRA Kabupaten Wonosobo Gus Mahfudz Annaja mengatakan, sebelum membuka Muswil Gubernur Ganjar dijadwalkan juga akan menyampaikan pidato pengarahan di hadapan musyawirin, utusan dari 35 cabang JRA se-Jateng
“Ada 35 cabang JRA di Jateng siap mengirimkan utusan, hanya Kota Magelang yang tidak ikut muswil karena belum terbentuk pengurusnya,” kata Gus Mahfudz yang juga ketua panitia lokal Muswil JRA Jateng kepada NU Online Jateng, Jumat (27/1/2023).
Disampaikan, kegiatan mushwil akan diikuti Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah JRA Jateng, dan utusan dari 35 cabang JRA yang ada di Jateng, dengan jumlah utusan setiap cabang sebanyak tiga orang.
“Selain gubernur Ganjar, musyawirin saat pembukaan muswil juga akan mendapatkan pengarahan dari PWNU Jateng dan Pimpinan Pusat JRA,” terangnya.
Ditambahkan, agenda muswil selain akan memilih Ketua PW JRA Jateng untuk periode lima tahun mendatang juga membahas persoalan organisasi yang dibagi dalam tiga komisi meliputi komisi yayasan, program kerja, dan rekomendasi.
“Meski kuota peserta dibatasi hanya tiga orang tiap cabang, namun diperkirakan jumlah yang hadir ke Wonosobo lebih banyak,” ungkapnya.
Informasi yang didapat dari panitia lanjutnya, menyebutkan para peruqyah dari berbagai daerah yang bukan utusan muswil akan turut hadir memeriahkan muswil. “Kami sudah antisipasi kehadiran para penggembira muswil, kami siapkan akomodasi transit di kampus Unsiq,” ujarnya.
Dikatakan, panitia selain menyiapkan agenda muswil juga menyiapkan agenda pendukung, yakni layanan terapi Qur’ani, Ijazah Kubro, dan Bazar JRA yang semuanya untuk umum.
Ketua PC JRA Kota Semarang Gus Maksum menjelaskan, Muswil JRA Jateng memiliki makna strategis dan penting dalam upaya memposisikan JRA agar kehadirannya di masyarakat diterima dengan baik karena banyak sisi manfaatnya.
“Karena itu kami mengajak musyawirin agar tidak terjebak dengan aktivitas dukung mendukung kandidat saja. Mari muswil ini kita jadikan sarana untuk menguatkan organisasi agar dapat lebih bermanfaat kehadirannya di tengah-tengah dinamika NU,” pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda