Pati, NU Online Jateng
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Bahaudin Nur Salim menyampaikan bahwa KH Ahmad Mutamakkin memiliki nama asli Ahmad. Sementara nama Mutamakkin merupakan gelar karena dikenal pemberani pada zaman dahulu.
“Ketika tamakkana fi maqamih, dapat gelar Mutamakkin, orang yang kokoh yang tidak bergeser meskipun banyak ujian,” terang kiai yang akrab disapa Gus Baha itu saat Haul Mbah Ahmad Mutamakkin pada Selasa (16/7/2024).
Sementara nama Ahmad sendiri merupakan bentuk mengambil berkah dari nama lain dari Nabi Muhammad saw. Pemberian nama Ahmad kepada Rasulullah ini karena sosoknya sebagai makhluk yang paling tak terbatas memberikan pujian kepada Allah swt. Secara hakikat, hubungan kehambaan makhluk tidak terbatas sampai akhirat.
“Allah itu tidak bisa dibatasi akhirat. Kaidah syariat memang akhirat finis. Tapi kaidah hakikat, tidak bisa dibatasi akhirat. Itu unik,” katanya.
Karenanya, ketika orang dan nabi lain sibuk memikirkan dirinya saat di mahsyar, Nabi Muhammad saw justru tetap memosisikan diri sebagai seorang hamba di hadapan Allah swt. Hal itu ditunjukkan dengan sujud seketika ketika melihat Allah swt sembari menghaturkan doa untuk keselamatan umatnya.
“Nabi tetap pede doa. Ini ilmu yang tidak dimiliki Nabi lain,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Lembaga Pembinaan, Pendidikan, dan Pengembangan Ilmu Al-Qur’an (LP3IA), Narukan, Rembang, Jawa Tengah itu.
Dari keterangan tersebut, Gus Baha lebih sepakat bahwa kata Ahmad dalam asma Nabi bukan berasal dari bentuk fiil mudhari, melainkan isim tafdhil, yang berarti paling memuji. Sebab, tidak ada orang yang memuji Allah lebih banyak dari Nabi Muhammad saw. Di mahsyar yang semua orang memikirkan dirinya sendiri dan sudah masuk akhirat saja, Nabi Muhammad saw masih memuji Allah swt.
“Nama Ahmad lebih muji kepada Allah dibanding dari nabi-nabi lain,” terang kiai yang juga masih dzuriyah Mbah Mutamakkin itu.
“Ketika kondisi begitu Nabi Muhammad tetap memuji Allah, maka Ahmad itu bukan fiil mudhari, tetapi yang paling memuji di antara lainnya,” pungkasnya.
Kontributor: Fikrul Umam
https://jateng.nu.or.id/nasional/gus-baha-terangkan-makna-nama-dan-gelar-mbah-ahmad-mutamakkin-bEcSJ