Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) berharap, Program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD) dimanfaatkan untuk memperkuat literasi bagi warga setempat.
Gus Ulil mengungkapkan pentingnya literasi bagi warga desa. Menurutnya, saat ini setiap orang akan mencari informasi pertama kali di google daripada bertanya kepada kiai. Sebab membutuhkan waktu ketika seseorang ingin bertemu dengan kiai.
“Karena itu, siapa pun yang paling banyak menulis dan diunggah di google, dialah yang menentukan arah informasi,” kata Gus Ulil saat memberikan arahan dalam Konsolidasi Nasional P3PD di Hotel Novotel Mangga Dua, Jakarta, pada Ahad (29/1/2023) kemarin.
Ia menekankan, menulis yang dimaksud itu bukanlah menulis secara serius seperti jurnal ilmiah. Akan tetapi menulis apa saja, karena segala hal yang diunggah ke dunia maya akan terekam di google. Inilah yang membuat literasi itu sangat penting.
“Saya ingin yang terlibat memperhatikan isu literasi. Segala informasi mengenai NU di tingkat desa, kalau bisa diunggah di google,” tutur Gus Ulil.
Ia meminta para peserta yang terlibat dalam P3PD ini dapat menuliskan pondok pesantren yang ada di sana, bahkan mampu mendorong warga di desa untuk menulis tentang pesantren yang ada di desanya.
“Kalau menulis susah, unggah foto saya dengan keterangan pendek. Itu sudah punya nilai luar biasa dan mungkin saja bisa membantu banyak orang,” tuturnya.
Ke depan, informasi-informasi di desa yang salah satunya adalah mengenai pondok pesantren di desa dapat membantu banyak orang yang sedang mencari pesantren.
“Informasi yang dibagikan di internet itu berguna. Misalnya menulis kisah-kisah kiai. Karena informasi sederhana apa pun punya makna penting. Karena nasib informasi di dunia maya kita tidak tahu, mungkin bisa mengubah hidup orang,” katanya.
Gus Ulil mencontohkan, misalnya ada seorang kiai di desa yang ternyata menyimpan sebuah manuskrip karya kitab yang kita tidak tahu. Hal ini mungkin saja akan membantu seorang sarjana tiba-tiba tertarik untuk menulis dan meneliti tentang manuskrip itu.
Untuk itu, ia mengingatkan agar jangan menganggap sepele informasi yang dibagikan di dunia maya.
Gus Ulil menegaskan bahwa para peserta yang akan turun ke 112 desa ini akan menjadi ujung tombak untuk menguatkan literasi di tingkat perdesaan, bahkan berguna demi kepentingan NU.
“Apa pun mengenai warga kita, lembaga-lembaganya, kegiatan-kegiatan, kiai-kiai kita, itu semua anda dorong kepada warga di bawah untuk menuliskannya. Akan ada banyak hal yang ditemukan di desa,” kata Gus Ulil.
Meski begitu, ia mengingatkan kepada para peserta P3PD ini agar saat datang ke desa tidak merasa diri sebagai orang yang memiliki informasi lalu mengajari orang lain.
“Jangan punya pretensi yang punya segalanya. Karena ketika ke desa, anda akan berjumpa dan belajar dari sana. Dari program ini sebetulnya kita tidak sekadar membantu menguatkan warga dan Nahdliyin tetapi juga akan banyak belajar dari warga desa,” tegas Gus Ulil.
Sebagai informasi, P3PD ini akan dilaksanakan oleh 84 orang yang menjadi jaringan dari Lakpesdam NU se-Indonesia di 112 desa yang ada di 11 provinsi dan 28 kabupaten/kota. Program ini bakal dilakukan selama 2 tahun atas kerja sama Lakpesdam PBNU dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.