Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim menggelar Silaturahim dan Konsolidasi Organisasi dalam rangka peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 NU. Kegiatan tersebut dipusatkan di Ballroom Hadratussyeikh KH M Hasyim Asy’ari Gedung PWNU Jatim lantai 3, Jalan Masjid Al-Akbar Timur, Gayungan, Kota Surabaya, Selasa (13/02/2024).
Agenda tersebut dihadiri purna Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, dan jajaran syuriyah dan tanfidziyah PWNU Jatim. Turut hadir pula Ketua dan Sekretaris Lembaga dan Badan Otonom (Banom) di lingkungan PWNU Jatim.
Pj Ketua PWNU Jatim, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengatakan, peringatan Harlah ke-101 NU tersebut sengaja dibuat tertutup hanya untuk kalangan internal PWNU Jatim.
“Apalagi sekarang lagi musim pemilu, khawatir ada stigma buruk yang datang, akhirnya kita buat tertutup,” ucap Gus Kikin.
Dirinya menyampaikan, keberlangsungan organisasi Nahdlatul Ulama hingga usia 101 tahun merupakan waktu yang cukup lama. Hal demikian perlu disyukuri semua pihak karena NU terus menjadi organisasi sosial kemasyarakatan yang besar dan diperhitungkan.
Ia menambahkan, bahwa NU di era saat ini tentu berbeda dengan di masa dahulu. Di tahun 1970-1980-an, ruang gerak NU ini sangat sempit. Namun seiring perubahan zaman yang begitu pesat, NU mampu terus berkembang mengikuti arus zaman.
“Dari dulu NU itu berkhidmah kepada agama dan masyarakat. Sehingga dari kekuatan itulah NU sampai sekarang bisa bertahan,” katanya.
Gus Kikin menegaskan, bertahannya NU sampai sekarang hendaknya diiringi dengan semangat persatuan dan kebersamaan oleh semua elemen masyarakat. Tentu, dengan menguat visi dan misi organisasi secara bersama-sama.
“Dan oleh karena itulah kita melakukan konsolidasi untuk menyatukan semuanya agar menjadi satu kesatuan,” tegasnya.
Pihaknya juga berharap agar semua elemen di jamiyah Nahdlatul Ulama mempunyai pemikiran yang sama demi kemajuan organisasi. “Agar untuk ke depan kita lebih berdaya dan kuat agar NU terus maju dan berkembang,” pungkasnya.
Diketahui, kegiatan tersebut diawali dengan doa pembuka, serta dipungkasi dengan pembacaan doa oleh KH Anwar Manshur selaku Rais PWNU Jatim sekaligus pengasuh tertinggi Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri.
Penulis: Bagus Kurniawan