Hasil Uji BPOM: Anggur Shine Muscat di Indonesia Aman Dikonsumsi dengan Prosedur Kebersihan

Surabaya, NU Online Jatim

Ketua Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Jakarta, Ati Nirwanawati, menyatakan bahwa pestisida pada makanan aman untuk dikonsumsi selama jumlahnya tidak berlebihan dan diolah dengan tepat. Pernyataan ini disampaikan Ati sebagai tanggapan terhadap isu kontaminasi pestisida pada anggur Shine Muscat yang viral di Thailand dan Malaysia belakangan ini. Bagaimana perkembangan kabar anggur tersebut di Indonesia?

 

“Itu tergantung pada takaran senyawa kimia dalam pestisida tersebut, jumlah asupan, dan cara pengolahannya sebelum dikonsumsi,” ujar Ati dihubungi kesehatan/ahli-gizi-respons-residu-pestisida-anggur-shine-muscat-bpom-nyatakan-di-indonesia-aman-QTHPY” target=”_blank”>NU Online, Ahad (3/11/2024).

Diketahui, pestisida mempunyai efek sistemik yang bisa diserap oleh tanaman yang beredar melalui jaringan makanan dan menempel. Jika dikonsumsi berlebihan efeknya bisa terjadi gangguan kinerja endokrin dan gangguan fungsi hati dan ginjal, yang disebabkan oleh pestisida dengan efek sistemik.

Menanggapi hal ini, Ati menyarankan masyarakat akan pentingnya cara mengelola sayur atau buah-buahan yang terpapar pestisida sebelum dikonsumsi.

“Buah yang ada pestisidanya bisa dihilangkan dengan mencuci terlebih dahulu dengan air yang mengalir dan merendam dengan larutan tertentu, seperti larutan garam atau cuka, untuk mengurangi residu pestisida” kata dia

“Memilih produk buah yang organik yang tidak menggunakan pestisida, memilih buah yang bisa dikupas untuk dikonsumsi,” ujar dia

Lebih lanjut, masyarakat bisa memeriksa label untuk melihat negara asal produk dan informasi terkait sertifikasi keamanan pangan sebelum membeli dan mengkonsumsi, hal ini dapat memberikan penjelasan tentang kualitas pengelolaan pestisida yang dilakukan oleh perusahaan penghasil buah tersebut.

Sementara itu, Badan Pangan Nasional dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) melakukan uji sampling sejumlah buah anggur Shine Muscat yang beredar di Indonesia. Fokus pengambilan sampling di area Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bandar Lampung, Makassar, Pontianak, dan Medan.

“Hasil uji sampling dinyatakan 90 persen anggur Muscat yang beredar di Indonesia tidak terindikasi pestisida, sisanya 10 pesen produk yang ditemukan mengandung residu, namun masih di bawah ambang batas Maximum,” jelas Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam Konferensi Pers di kawasan Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024). 

“Total 240 senyawa uji laboratorium, 219 negatif 21 mengandung residu pestisida dalam batas minimum,” imbuhnya.

Dalam hal ini, anggur berwarna hijau yang beredar di Indonesia dinyatakan aman untuk dikonsumsi masyarakat. Namun pihak BPOM menyarankan agar masyarakat mencuci buah terlebih dahulu sebelum dimakan.

“Untuk buah-buahan yang biasa dikonsumsi tanpa dikupas seperti anggur, kami menyarankan untuk dicuci dulu dengan air bersih yang mengalir. Mencuci buah sebelum makan ini bisa mengurangi risiko paparan residu yang bisa saja tertinggal di permukaan buah,” kata Ikrar

Berdasarkan informasi yang beredar sebelumnya, kasus tidak amannya anggur Shine Muscat bermula di Thailand di mana dilaporkan ditemukan adanya residu pestisida di atas batas aman pada anggur Shine Muscat yang diimpor dari China.

Berkaitan dengan itu, Otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan/Food And Drugs Adminsitration (FDA) Thailand telah mengeluarkan rilis resmi yang menyatakan bahwa produk anggur Shine Muscat aman untuk dikonsumsi.


https://jatim.nu.or.id/metropolis/hasil-uji-bpom-anggur-shine-muscat-di-indonesia-aman-dikonsumsi-dengan-prosedur-kebersihan-cogwh

Author: Zant