International Women’s Day, Ini Pendapat Pelajar Putri NU Bangkalan

Bangkalan, NU Online Jatim

Hari Perempuan Internasional atau yang biasa disebut International Women’s Day diperingati setiap tanggal 8 Maret. Hari Perempuan Internasional dilatarbelakangi dengan berbagai peristiwa yang menarik perhatian dunia. Salah satunya kerusuhan besar dan perdebatan kritis terjadi di kalangan perempuan pada tahun 1908 di New York, Amerika Serikat.

 

Momen ini menjadi gerakan nyata bagi para perempuan untuk memperjuangkan kesetaraan haknya, baik di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya.

 

Pengurus Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Bangkalan mengatakan, Internasional Women’s Day adalah hari dimana kaum perempuan merenungkan setiap perjuangan dari perempuan-perempuan yang telah dijadikan sebuah objek bukan sebagai prespektif.

 

“Kita tetap akan menjadi perempuan yang seutuhnya, perempuan yang memiliki banyak kesempatan, banyak ruang untuk terus berdialog serta berekspresi sesuka dan senyaman mungkin,” kata Sofiah, Ketua PC IPPNU Bangkalan.

 

Hal yang sama diungkapkan oleh Robiatul Asria, Sekretaris PC IPPNU Bangkalan. Menurutnya, semua perempuan selalu berjuang tanpa mengenal kata menyerah, memikul banyak beban dan tanggung jawab, serta kuat sekaligus mandiri dalam belajar.

 

“Saya bangga menjadi perempuan dengan berbagai peran. Karena anakku kelak akan bangga mempunyai ibu yang bergelar perempuan hebat,” ungkapnya.

 

Selaras dengan itu, Kifayatul Azkiya Bendahara PC IPPNU Bangkalan menjelaskan bahwa Internasional Women’s Day menjadi hari diapresiasinya segala bentuk perjuangan perempuan. Baik perjuangan hak-haknya, dan segala kontribusinya dalam bidang kehidupan.

 

“Walaupun perempuan kodratnya adalah perempuan yang lemah, tapi perempuan juga punya berbagai kelebihan yang bisa menjadikan dirinya luar biasa,” pungkasnya.


https://jatim.nu.or.id/madura/international-women-s-day-ini-pendapat-pelajar-putri-nu-bangkalan-lmbv1

Author: Zant