Bandung, NU Online Jabar
Juru Bicara Wakil Presiden Republik Indonesia KH Masduki Baidlowi menjadi Keynote Speech dalam kegiatan Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI di Grand Asrilia Hotel Convention Kota Bandung, Senin (25/7) dengan tema Pendalaman Potensi Digital Pelajar Sebagai Implementasi Amanah G20 dalam Percepatan Transformasi Multimedia Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Masduki Baidlowi menjelaskan Recover Together Rocover Stronger sebagai tema besar yang diusung pada G20 ini yaitu bertujuan untuk bersama-sama pulih dan bangkit bersama-sama.
“G20 itu kita kenal sebagai negara-negara kaya, dan saat ini sedang bersama menghadapi krisis dan dari pandemi ini kita bersama-sama untuk pulih tidak hanya negara-negara maju saja tetapi semuanya sama-sama harus pulih, juga recover stronger, kita juga harus kuat dan bangkit bersama-sama,” katanya.
Kiai Baidlowi juga mengungkapkan, ada tiga tema besar dari perwujudan dilaksanakannya G20 yang saat ini Indonesia menjadi tuan rumah dalam pagelaran internasional tersebut.
Pertama soal sistem kesehatan global. Menurutnya, dunia saat ini sedang mengalami kesenjangan antara satu negara dan negara lain akibat dari wabah pandemi Covid-19. Dan seperti kita ketahui negara-negara mempunyai problem, masalah-masalah besar yang hampir sama.
“Nah, Indonesia di acara G20 ini mengajak dunia untuk mengulas pembahasan sistem kesehatan global itu sehingga dunia bisa bangkit bersama,” tuturnya.
Kedua, transisi menuju sumber energi yang bersih. Kiai Masduki Baidlowi juga menjelaskan, dunia saat ini mengalami perubahan musim oleh udara kita yang kotor, salah satu sebab utama adalah industri.
“Kita harus mempunyai kepedulian kedepan dunia yang lebih bersih,” terangnya. “Kepedulian mengenai sumber energi yang bersih dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sendiri, kita harus sadar akan pentingnya energi bersih, lingkungan yang bersih. Hemat dan bijak dalam pemanfaatan sumber energi,” tegasnya.
Ketiga, pemanfaatan transformasi digital. Dalam hal ini, Kiai Masduki Baidlowi mengingatkan disinilah posisi kita sebagai pejabat publik, pelajar dan pengabdi rakyat agar bisa mengajak masyarakat termasuk juga pelajar agar melek digital. “Namun yang perlu kita pertimbangkan saat ini yaitu pentingnya digital inklusif, yaitu meratanya akses digital, tidak hanya si kaya, namun si miskin juga harus mampu, serta yang di plosok juga harus merasakan dengan pemerataannya sinyal,” ujarnya.
“Kita percaya pelajar saat ini pelajar yang adaptif, mudah mengerti tentang digital, namun problemnya pemerataan fasilitas yang belum menyeluruh, serta tenaga pendidik yang tidak semuanya paham digital, dan pintar digital,” pungkasnya.
Sebagai informasi, G20 sendiri merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa yang dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7.
G20 merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis, utamanya yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin. Adapun tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
Diskusi Publik tersebut dibuka langsung oleh Juru Bicara Wakil Presiden (Wapres) RI KH Masduki Baidlowi yang hadir secara virtual, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad, dan hadir secara langsung Dirjen IKP Farida Dewi, Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Jabar, Fajar Muharom, Influencer, Nurul Afifah, dan Ketua IPPNU Jabar, Siti Latifah, serta perwakilan cabang IPPNU kota/kabupaten se-Jawa Barat.
Pewarta: Abdul Manap
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi