Sidoarjo, NU Online Jatim
Jutaan Nahdliyin dari penjuru tanah air rela berdesak-desakan, meluangkan waktu, mengeluarkan biaya, hingga kehujanan agar bisa menjadi bagian dari peristiwa sejarah puncak peringatan Hari lahir (Harlah) 1 Abad NU yang dipusatkan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (07/02/2023).
Sejak Senin (06/02/2023) sore, terlihat sudah mulai banyak rombongan yang berdatangan memasuki Kabupaten Sidoarjo, hal ini berakibat pada tersendatnya lalu lintas di sekitar area stadion.
Tepat pukul 00.01 WIB, rangkaian acara diawali dengan Lailatul Qiroah, saat itu lautan manusia sudah memadati area sekitar stadion hingga pagi hari. Banyak Nahdliyin yang tidak bisa masuk ke dalam stadion saat acara puncak 1 Abad NU berlangsung, hal itu dikarenakan terbatasnya daya tampung stadion.
Dalam pantauan NU Online Jatim di area parkir timur, sejak dimulainya acara puncak 1 Abad NU sekitar pukul 07.20 WIB pagi, para peserta yang berada di luar stadion masih terlihat sangat antusias, meskipun hanya bisa menyaksikan acara bersejarah tersebut dari sejumlah layar raksasa yang disediakan panitia.
Badrah (61th), salah seorang peserta yang berasal dari Kabupaten Probolinggo mengungkapkan, dirinya berangkat dari Probolinggo bersama rombongan kurang lebih 114 orang dengan mengendarai delapan bus dan beberapa mobil pribadi.
“Kami datang ke sini untuk mendukung suksesnya acara puncak Harlah 1 Abad NU sekaligus ingin mendapatkan berkah dari para pendiri NU. Meskipun saya tidak bisa masuk ke dalam stadion, tapi saya bisa melihat dari layar lebar di luar,” kata Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pandean, Paiton, Probolinggo itu kepada NU Online Jatim.
Ia menambahkan, sebetulnya ingin sekali bisa masuk ke dalam stadion untuk melihat secara langsung tokoh-tokoh dan ulama yang hadir.
“Kami berharap NU ke depan lebih modern dan selalu menjaga NKRI, setelah acara ini kami langsung pulang ke Probolinggo,” ungkapnya.
Sementara itu, Abdillah Amiril Adawi (20th), pria asal Yogyakarta yang masih berstatus mahasiswa semester 6 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengaku berangkat ke Stadion Gelora Delta hanya berdua dengan temannya menggunakan kendaraan pribadi.
“Menyaksikan acara tadi, secara pribadi saya merasa senang, bahagia, dan kagum, bahkan sempat merinding ketika Ketua Umum PBNU memberikan pesan-pesan yang sangat menggugah. Saya juga merasa kagum melihat antusiasme Nahdliyin yang sangat bersemangat untuk menyukseskan acara ini,” katanya.
Abdillah mengemukakan, ia merasa terhormat bisa mengalami momen ini, dirinya berusaha untuk bisa hadir di acara spektakuler ini walaupun jaraknya jauh, karena ia merasa belum tentu di abad kedua nanti bisa menemui momen seperti ini lagi.
“Motivasi yang membuat saya ingin datang ke sini karena secara umum saya terlahir dari lingkungan NU, tentu saya berhutang sangat besar kepada NU. Secara khusus, saya juga dididik sampai menjadi seperti sekarang ini juga karena sumbangsih dan peran besar NU,” ucapnya.
Pemuda yang tinggal di Desa Panggung Harjo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini berharap, NU ke depan menjadi poros besar dan menjadi percontohan dalam memberikan praktik keagamaan dan gagasan-gagasan penting bagi dunia.