Banyumas, NU Online Jateng
Pengurus Cabang Ikatan Alumni (Ika) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyumas periode 2023-2027 resmi dilantik di Pendopo Si Panji oleh Ketua Umum PB Ika PMII Ahmad Muqowwam.
Ketua Umum PB Ika PMII H Ahmad Muqowwam mengatakan, Banyumas itu daerah yang unggul. Terbukti well educated, banyak kampus besar, hingga tidak heran banyak pejabat, hingga TNI/Polri berasal dari Banyumas.
“Keunggulan lain, Banyumas itu satu-satunya daerah dengan dua kejaksaan dan pengadilan. Karena sebelum tahun 1966 memang ada Kota Purwokerto,” ujarnya.
Menurutnya, kehebatan masa lalu Banyumas ini harus jadi mata air, sumber atau back mind teman-teman IKA PMII Banyumas. “Jadi inspirasi untuk diadaptasi masa lalu menjadi masa sekarang dan masa depan,” kata Muqowwam.
Banyumas kata Muqowwam, sudah akrab sejak era 1985-1986 saat jadi Korcab PMII Jawa Tengah. Termasuk saat tahun 1983-1984 Muqowwam yang aktif di IPNU sudah mengenal Purwokerto/Banyumas. Untuk itu dia minta Ika PMII di bawah kepemimpinan Muhammad Ridwan bisa kompak dan aktif.
“Dari pendopo ini Mas Ridwan dan sahabat-sahabat akan bergerak, memberi manfaat untuk masyarakat. Harus ada perbaikan dari kepengurusan sebelumnya. Perbaikan untuk kebaikan bangsa dan negara,” tegasnya.
Ketua Ika PMII Banyumas H Muh Ridwan menyebut tiga karakter dasar yang harus dimiliki kader. Di mana karakter ini akan jadi ukuran sejauh mana PMII bisa eksis dan memberi manfaat untuk bangsa Indonesia dan Banyumas khususnya.
“Jadi kader dan bagian dari Ika PMII ini saya titipkan tiga karakter utama. Yakni adaptif, kolaboratif, dan solutif. Ini karakter dasar yang harus dimiliki kader di manapun, khususnya Ika PMII Banyumas,” kata Ridwan.
Dalam siaran pers yang diterima redaksi NU Online Jateng, Jumat (22/9/2023) Ketua Ika PMII Banyumas H Muhammad Ridwan menjelaskan 3 karakter dasar.
Adaptif kata Ridwan, berarti kader harus siap dan sigap dalam segala kondisi. Menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Terus update skill supaya bisa beradaptasi dan terjaga eksistensinya. Ini syarat dasar yang penting.
“Kemudian kolaboratif. Artinya, kalau sudah Ika PMII wajib terbuka berkolaborasi dengan siapapun. Eksekutif, legislatif, kalangan profesional, pebisnis, dan apapun. Kita tidak bisa sendiri, harus berkolaborasi,” terangnya.
Terakhir lanjutnya, yakni solutif. Diharapkan, kader IKA PMII atau pengurus harus jadi solusi atas masalah bangsa dan negara. Tidak jadi orang yang minta diurus apalagi sampai jadi urusan.
“Jika sudah demikian, niscaya keberadaan Ika PMII benar-benar positif menjadi bagian tumbuh kembang bangsa dan negara Indonesia dengan apapun posisi dan statusnya,” pungkasnya. (*)
Kontributor: Kifayatul Ahyar
https://jateng.nu.or.id/regional/kader-ika-pmii-banyumas-diminta-kompak-dan-aktif-Pk6rk