Semarang, NU Online Jateng
Bulan Dzulqa’dah tak lama lagi menemui ujungnya, yakni pada Jumat Kliwon (7/6/2024) atau bertepatan dengan 29 Dzulqa’dah 2024. Di tanggal tersebut, hilal sudah di atas ufuk, yakni +9 derajat 16 menit 26 detik dengan elongasi 12 derajat 43 menit 37 detik dan lama hilal di atas ufuk 42 menit 52 detik untuk titik Jakarta dengan markaz Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta. Data tersebut dikeluarkan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Ahad (2/6/2024).
Sementara ketinggian hilal di Kota Semarang, Jawa Tengah berdasarkan data falakiyah PBNU mencapai 9 derajat 03 menit dengan elongasi 12 derajat 42 menit dan lama hilal di atas ufuk 42 menit 21 detik.
Adapun berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, ketinggian bulan mencapai 8 derajat 29,65 menit. Matahari terbenam pada 17.29.01 WIB sedangkan bulan terbenam pada pukul 18.13.17 WIB atau lama hilal sekitar 44 menit 16 detik.
Sementara konjungsi di Semarang terjadi pada Kamis Wage, 6 Juni 2024 pukul 19.37.35 WIB berdasarkan data dari BMKG.
Data-data di atas menunjukkan bahwa hilal sudah di atas kriteria imkan rukyah, yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Bahkan, hilal pada penghujung Dzulqa’dah 1445 H juga telah memenuhi kriteria qath’iy rukyah, yakni elongasi 9,9 derajat.
Oleh karena itu, hampir bisa dipastikan bahwa 1 Dzulhijjah 1445 H akan jatuh pada Sabtu Legi, 8 Juni 2024. Dengan begitu, Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1445 H akan bertepatan dengan Senin Kliwon, 17 Juni 2024.
LF PBNU melalui Rakernas pada 2022 lalu telah menetapkan qath’iy rukyah sebagaimana disebut di atas. Jika elongasi hilal sudah mencapai 9,9, terlihat atau tidak terlihat akan ditetapkan tanggal. Sebab, jika tanggal disempurnakan 30 hari akan berdampak pada bulan berikutnya yang hanya akan berumur 28 hari. Hal ini tidak boleh terjadi mengingat jumlah hari dalam penanggalan Hijriah minimal 29 hari atau maksimal 30 hari.