Pasuruan, NU Online Jatim
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) harus bisa mengedukasi para siswa dan siswi di sekolah negeri minimal mengenalkan Kitab Aqidatul Awam.
Hal itu diungkapkan Katib Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, KH Muhib Aman Ali saat Safari Syawal PC IPNU Kabupaten Pasuruan, Sabtu (29/04/2023).
“Siswa siswi yang ada di sekolah negeri khususnya SMA kurang memahami tentang Kitab Aqidatul Awam, maka IPNU-IPPNU harus masuk ke dalam sekolah negeri dengan bentuk apapun,” ujarnya.
Kiai Muhib sapaan akrabnya mengaku, dalam pendidikan formal khususnya sekolah negeri minim sekali terdapat mata pelajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). IPNU-IPPNU di sini harus membuat terobosan baru seperti menjadikan Aswaja sebagai ekstrakulikuler atau yang lain sebagainya.
“Zaman sekarang zaman media sosial, sedangkan di sana banyak tersebar kajian-kajian akidah di luar Aswaja meskipun ngakunya Aswaja,” terangnya.
Lebih lanjut, materi yang dibawakan IPNU-IPPNU ketika ada di sekolah negeri yang dasar yakni tentang tata cara shalat dan bersuci, karena banyak dari mereka yang tidak mengetahui bersuci yang benar.
“Karena di sini ranahnya pelajar, maka materi yang disampaikan harus sesuai dengan kapasitasnya,” paparnya.
Sementara Ketua PC IPNU Kabupaten Pasuruan, Nur Ali Farchan menambahkan, dalam waktu dekat kami akan melakukan kegiatan safari sekolah khususnya dalam memberikan pemahaman tentang Aswaja bersama tim PCNU Kabupaten Pasuruan melalui majelis rindu.
“Pada waktu bulan puasa kami sudah menggelar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Sukorejo. Kedepannya progam ini akan kami lakukan dan ada pembaharuan materi di antaranya materi tata cara shalat dan bersuci,” tambahnya.