Purworejo, NU Online Jateng
Katib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sarmidi Husna mengatakan, Islam sangat memandang penting pendidikan. Bahkan Islam selalu menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.
“Setiap umat Islam memiliki kewajiban untuk mencari ilmu. Dengan memeiliki ilmu derajat mereka pun akan diangkat oleh Allah SWT,” ujarnya.
Hal itu disampaikan Kiai Sarmidi saat menjadi pembicara pada seminar nasional memperingati Hari Santri dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 hijriah yang berlangsung di Auditorium Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo, Senin (31/10/2022).
Disampaikan, dalam Al-Qur’an kerap ditemukan seruan supaya manusia berpikir dan mengolah akal mereka. Inilah alasan mengapa Islam juga disebut sebagai agama pendidikan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan akidah di rumah Aqom bin Arqom.
“Nabi Muhammad SAW juga telah menjadikan pengajar baca-tulis bagi 10 penduduk Madinah sebagai syarat pembebasan bagi setiap tawanan perang Badar,” jelasnya.
Di zaman Rasulullah lanjutnya, pemuda-pemudalah yang memegang peran berdakwah dan mengajarkan ilmu, yakni sahabat-sahabat Rasulullah. Di luar itu ada pemuda yang menaklukkan Bizantium (Romawi) yaitu El Fatih dan Sultan Mehmet II.
“Dalam sebuah maqalah di jelaskan bahwa ‘Masa depan suatu bangsa, segala persoalan manusia, hidup dan matinya ada di tangan pemudanya,” terangnya.
Dirinya berpesan, generasi regenerasi terus berjalan, dan hari ini memasuki generasi Alpha, generasi yang lahir kisaran tahun 2015 s/d 2025. Generasi Alpha adalah generasi dengan segala kemudahan di bandingkan generasi pendahulu dalam ranah perkembangan teknologi.
“Menjadi sebuah tantangan tentunya, ketika pemuda-pemuda hari ini tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi yang pesat, jika tidak maka akan musnah dari peradaban, hal tersebut berlaku juga dalam sebuah institusi atau lembaga,” tegasnya.
Itu artinya, di dalam dunia pendidikan juga harus bisa menyelaraskan dengan perkembangan zaman, pemanfaatan IT dalam dunia pendidikan adalah sebuah keniscayaan.
“Ada platform keutuhan kompetensi yang menjadi prinsip dasar dalam ranah pendidikan yaitu, Tazkyah (attitude), tilawah (skill), dan ta’allim (knowledge). Ketiga hal ini harus dikuasai agar keutuhan kompetensi pendidikan dapat berjalan sempurna,” ucapnya.
Ketua Penguru Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Purworejo KH Farid Solihin memberikan apresiasi penuh dan bersyukur bisa ikut berkontribusi melalui STAINU Purworejo dalam bidang pendidikan serta memberikan harapan ke depannya.
“Apresiasi dengan adanya kegiatan seminar, memang generasi Alpha adalah generasi yang dekat dengan teknologi. Mereka mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sekarang banyak yang lupa tentang bagaimana nabi mengajarkan ilmunya. Di perkirakan generasi Alpha di tahun 2025 akan bertambah 2 Miliar,” ucapnya kepada NU Online Jateng, Sabtu (5/11/2022)
Farid juga berpesan, maka jika tidak dibekali dengan keteladanan nabi, generasi hari ini akan kehilangan arah dan STAINU menjadi barometernya. “Harapannya kegiatan ini tidak hanya selesai di seminar saja tetapi juga bisa di aplikasikan dalam kehidupan masyarakat,” pungkasnya.
Pengirim: Ahmad Al Masykur, Achmad Rohadi
https://jateng.nu.or.id/regional/katib-pbnu-islam-memandang-pendidikan-sangat-penting-VPjmj