Mojokerto, NU Online Jatim
Muhammad Aminuddin Zulfi, anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Mojokerto terpilih menjadi tim pelatih koreografi 12 ribu Banser yang tampil saat Puncak Resepsi 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (07/02/2023) lalu. Dalam hal ini, ia merupakan salah satu perpanjangan tangan koreografer utama, yakni Denny Malik.
“Jadi, para pelatih dari setiap kabupaten ditunjuk perwakilan yang selanjutnya mereka memiliki tugas besar untuk mengajarkan ke seluruh Banser di daerahnya,” katanya kepada NU Online Jatim, Sabtu (11/02/2023).
Diceritakan, bahwa Banser dari setiap kabupaten/kota di Jawa Timur yang terlibat dalam penampilan koreografi tersebut dipilih tiga orang untuk menjadi tim pelatih. Untuk perwakilan Kabupaten Mojokerto, Zulfi terpilih bersama dua orang sahabat lainnya, yakni Andre dari Kecamatan Ngoro dan Slamet dari Kecamatan Kemlagi.
“Ketika latihan perdana tanggal 3 Januari 2023 lalu dipilih tiga pelatih utama dari setiap kabupaten/kota untuk melanjutkan latihan koreografi di hari selanjutnya. Alhamdulillah, saya terpilih dengan dua teman saya,” ungkapnya.
Menurutnya, selain didasari rasa khidmah, ia merasa hal ini merupakan kesempatan luar biasa yang tidak bisa terulang kembali. Apalagi sudah disampaikan dari awal latihan bahwa Puncak Resepsi 1 Abad NU akan dihadiri oleh para ulama sedunia dan tokoh negara, termasuk Presiden dan Wakil Presiden RI.
“Untuk tahap latihan kita setiap weekend atau seminggu sekali di GOR Delta. Dan, di lain waktu kita latihan sendiri, menyebar ke setiap kecamatan dan latihan gabungan di kantor PCNU Mojokerto,” terang pria kelahiran tahun 1999 ini.
Dirinya mengaku, kesulitannya ketika mengajarkan koreografi kepada anggota Banser sangat kompleks mulai. Hal itu karena mereka terdiri dari beragam usia, mulai muda sampai yang tua bahkan di umur 60 tahun ke atas, serta notabene tidak ahli dalam gerakan koreografi.
“Maka, kesabaran dan komunikasi yang baik merupakan kunci keberhasilan latihan koreografi ini,” ungkap Wakil 1 Duta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim 2023 ini.
Ia menyebutkan, pelajaran yang dapat dipetik dari hal itu ialah dapat berkhidmah. Bukan hanya meminta hak sebagai warga NU, tapi memikirkan sumbangsih kepada jamiyah. Menurutnya, NU besar karena ulama, maka sebagai santri juga harus hormat dan tunduk kepada ulama dan kiai.
Sebagai generasi muda, pihaknya berharap agar kader NU selalu semangat dalam mengabdi dan memberikan kontribusi kepada organisasi meski tidak banyak. Sebab, ia meyakini pendiri NU bukan orang biasa, begitu pula yang mengurusi NU merupakan orang pilihan.
“Kita harus yakin akan adanya keberkahan dalam khidmah di NU, tidak harus banyak, walau sedikit kontribusi yang kita lakukan asal diniati dengan baik dan ikhlas pasti akan tercatat sebagai amal kebaikan. Tentunya, harapan terbesar adalah mendapatkan doa dan barokah dari para muassis NU,” pungkas Runner Up 1 Mister Muslim Jatim 2022 itu.