Sekumpulan anak-anak sedang membuat kentongan dari bambu, sedangkan sekumpulan yang lain membersihkan ember plastik dan merangkai tutup botol tak ubahnya seperti alat musik kecrek. Ketika ditanya untuk apa? mereka menjawab dengan kompak “untuk kothekan menyambut datangnya bulan Ramadhan”.
Sejak dahulu, secara turun-temurun diajarkan kepada anak-anak agar selalu bergembira ketika menyambut datangnya Bulan Ramadhan, hal ini dimaksudkan agar mereka tidak beranggapan bahwa puasa di Bulan Ramadhan merupakan suatu beban yang harus dikeluhkan, melainkan suatu kewajiban yang harus dijalankan dengan sukacita atas dasar keimanan.
Hadits nabi:
مَنْ فَرِحَ بِدُخُوْلِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النِّيْرَانِ
Artinya:
Barangsiapa yang berbahagia (menyambut) kedatangan bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk api neraka.
Mengapa musti bergembira ketika kedatangan Bulan Ramadhan?, karena Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi orang Islam, setiap amal ibadahnya akan dilipatkan pahalanya, setiap istighfarnya akan peroleh ampunan. Sungguh, sepertiga pertama Bulan Ramadhan adalah maghfirah, sepertiga berikutnya adalah rahmah dan sepertiga akhir adalah pembebasan dari api neraka.
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/ketika-anak-anak-sambut-datangnya-ramadhan-5XKS4