Meski setiap orang meyakini bahwa kematian pasti datang, tapi kebanyakan manusia lebih menyukai dunia dan inginnya tetap hidup.
Mereka selalu berjuang agar nyawanya tetap bertahan pada jasadnya, bahkan orang-orang yang hampir sekarat pun masih menyangka bahwa ia masih akan bertahan hidup.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Qiyamah ayat 26 – 28 :
كَلَّاۤ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِىَۙ
وَقِيۡلَ مَن ۜ رَاقٍۙ
وَّظَنَّ اَنَّهُ الۡفِرَاقُۙ
Artinya :
26. Tidak! Apabila (nyawa) telah sampai ke kerongkongan,
27. dan dikatakan (kepadanya), “Siapa yang dapat menyembuhkan?”
28. Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia) (QS Al-Qiyamah 26-28)
Dalam ayat 28 Surat Al-Qiyamah tersebut, Allah menggunakan kata dhanna (yang artinya menyangka). Dalam tafsirnya disebutkan bahwa menggunakan kata ‘dhan’ karena pada saat nyawa hendak berpamitan dengan jasadnya, seseorang masih ingin hidup disebabkan kecintaannya terhadap dunia.
Bahkan orang yang menjelang sekarat pun masih menyangka bahwa dirinya belum akan mati, ia baru yakin mati kalau kematian benar-benar telah merenggutnya.
Penulis: H Ahmad Niam Sukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/ketika-manusia-enggan-tinggalkan-dunia-Gc4aX