Ketika Orang dalam Kondisi Mabuk Padahal Tidak

Ketika saya ke Museum Merapi, saya mendapatkan cerita dari juru kunci musium bahwa ketika Gunung Merapi meletus dan menyemburkan lava lalu banjir lahar panas, orang-orang pada kalang-kabut berlarian untuk menyelamatkan diri.

   
Semua panik, suami istri lupa satu sama lain dan mereka juga lupa kepada anak-anaknya. Yang lagi hamil lupa dengan kandungannya dan yang punya benda berharga atau sederet hewan piaraan tidak sempat menyelamatkannya, padahal sebelum kejadian (gunung meletus) sirine peringatan telah meraung-raung.

   
Kelak pada hari kiamat tidak ada sirine peringatan yang menandainya, dan katanya kiamat akan datang begitu saja tanpa diketahui dan didekteksi sebelumnya. Di kala itu orang-orang dalam keadaan mabuk, padahal sesugguhnya mereka tidak mabuk, mereka seperti itu karena oleh azab Allah yang sangat keras.

   
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Hajj Ayat 2:

يَوۡمَ تَرَوۡنَهَا تَذۡهَلُ كُلُّ مُرۡضِعَةٍ عَمَّاۤ اَرۡضَعَتۡ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمۡلٍ حَمۡلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكٰرٰى وَمَا هُمۡ بِسُكٰرٰى وَلٰـكِنَّ عَذَابَ اللّٰهِ شَدِيۡدٌ‏

Artinya:
(Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (goncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras. (QS Al-Hajj : 2)

Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri


https://jateng.nu.or.id/taushiyah/ketika-orang-dalam-kondisi-mabuk-padahal-tidak-mJi9K

Author: Zant