Ketua Fatayat NU di Sumenep Sebut Bersedekah Cara untuk Mengasah Hati

Sumenep, NU Online Jatim

Dengan berbagi, hati akan lebih hidup, lembut dan tentunya sebagai perantara untuk menggalai ridha Ilahi. Kelapangan hati untuk berbagi, bagian dari bukti bahwa sebenarnya umat butuh anak yatim dan dhuafa.

 

Pernyataan ini disampaikan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Guluk-Guluk, Sumenep, Nyai Lailatul Faizah saat memberi sambutan di acara peringatan 10 Muharram 1445 di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat.

 

“Berbagi kepada yatim dan dhuafa adalah salah satu cara untuk mengasah hati dalam menata hidup agar lebih bermakna,” ujar dosen Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Gukuk ini.

 

Di tempat yang berbeda, Ketua Pelaksana Kafilatul Jannah melaporkan, ada 72 penerima santunan tunai dan bingkisan. Mereka terdiri dari 36 anak yatim dan 36 dhuafa yang telah didata oleh panitia di setiap desa. Masing-masing desa mendapatkan jatah 3 anak yatim dan 3 dhuafa

 

“Kami hanya mengundang 10 anak yatim dan 10 dhuafa ke kantor MWCNU untuk menerima santunan secara simbolis. Sedangkan sisanya 62, diberikan secara door to door dengan mengerahkan anggota di masing-masing desa untuk menyalurkan yang disertai bukti dokumentasi serah terima,” terangnya kepada NU Online Jatim, Rabu (02/08/2023).

 

Ia mengutarakan, pihaknya bisa menggelar kegiatan tersebut dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sumenep, Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Nuansa Umat Cabang Guluk-Guluk, Berkah Fashion dan beberapa donatur lainnya.

 

“Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap muharram, sasaran dan lokasinya berubah. Untuk menentukannya, langkah awal yang kami lakukan adalah melihat kondisi mustahiq secara keseluruhan. Artinya yang dipilih adalah yang benar-benar membutuhkan, sehingga penyalurannya tepat sasaran,” tandasnya.


https://jatim.nu.or.id/madura/ketua-fatayat-nu-di-sumenep-sebut-bersedekah-cara-untuk-mengasah-hati-PkPkm

Author: Zant