Pasuruan, NU Online Jatim
Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Matin Djawahir mengatakan bahwa menjadi pengurus NU jangan berpikir untung dan rugi. Siapa saja yang merawat NU dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan mencukupi rezeki dan memenuhi apa yang dicita-citakan.
Hal itu diungkapkan pada saat pelantikan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kota Pasuruan di Gedung Olahraga (Gor) Untung Suropati Kota Pasuruan, Ahad (07/07/2024).
“Menjadi pengurus NU tidak boleh berharap kekayaan, tetapi sebagai pengurus NU harus bisa membuat NU kaya,” ungkap.
Menurutnya jam’iyah NU memiliki karamah yang luar biasa sebagai mana para muassis. Hal itu terbukti semakin tahun NU semakin besar, sementara organisasi yang lain seperti masyumi, PKI dan lain sebagainya sudah tinggal nama.
“Siapa pun yang berhadapan dengan NU baik perorangan maupun organisasi secara negatif, tidak akan bertahan lama,” ujarnya.
Lebih lanjut Kiai Matin menegaskan, jika menjadi pengurus NU diniatkan menghidupkan organisasi warisan ulama agar hidupnya barakah.
“Siapa pun yang menghidupkan NU tidak akan kekurangan bahkan akan terus bertambah rezekinya,” tegasnya.
Terkadang ada peraturan PBNU yang tidak tepat untuk kita. Tetapi ikuti dan turuti saja apa pun yang diperintahkan PBNU karena terkadang ada peraturan yang tidak bisa dijelaskan.
“Jangan paksakan kami menjelaskan sebagai mana yang dialami oleh Nabi Musa dengan Nabi Khidir tiba-tiba perahu dilubangi, ada anak kecil yang tiba-tiba di bunuh oleh Nabi Khidir,” terangnya.
Memang ada karamah yang di luar nalar kita, maka dari itu mari bersama-sama menghidup NU agar para muassis tersenyum melihat langkahnya dilanjutkan oleh para santri.
“Jika mengaku santri jangan sampai menjatuhkan para ulama NU,” paparnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung Tuban itu berharap kepada pengurus NU Kota Pasuruan untuk tetap khidmat dan bisa menyenangkan para muasis NU.
“Senangkan para ulama khususnya pendiri NU agar kita diakui sebagai santrinya,” harapnya.