Garut, NU Jabar Online
Ketua Umum (Ketum) Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan Intoleransi (Almagari) KH Aceng Abdul Mujib mengajak semua elemen masyarakat bersatu untuk melawan paham tersebut. Hal tersebut di sampaikan saat menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) Almagari yang ke-1 di Gedung Lasminingrat Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 59 Garut. Rabu (31/1).
“Saya tegaskan bahwa siapapun, dari agama manapun dan golongan apapun yang cinta terhadap NKRI, maka kami anggap sebagai kawan kami,” tegas pria yang juga salah seorang A’wan PWNU Jawa Barat.
Aceng Mujib menyampaikan bahwa orang yang hafal Al Quran dan ribuan hadits namun menentang akan NKRI dan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa, maka ia anggap sebagai lawan.
Menurutnya, pengikut NII di Garut mencapai 100.000 orang lebih, namun yang ia ajak untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi baru mencapai 1.000 orang lebih dari beberapa kegiatan deklarasi pencabutan bai’at NII ke NKRI.
“Menurut saya pengikut NII di Garut sudah mencapai 100.000 orang lebih. Namun yang baru kembali ke NKRI baru 1.000 orang lebih, baik melalui kegiatannya ceremonial pencabutan bai’at NII ke NKRI maupun secara pribadi melalui lembaga MUI, NU dan ormas lainnya.” pungkas pria yang juga pengasuh Pondok Pesantren Salaman Fauzan III.
Selain itu, Aceng Mujib mengajak kepada semua masyarakat, khususnya yang beragama islam untuk meyakini bahwa Pancasila yang menjadi dasar negara tidak bertentangan dengan ajaran islam.
Sebagai informasi, turut hadir dalam kegiatan tersebut Jajaran Polda Jawa Barat, Kapolres Garut, Ketua MUI, Anton Charliyan, Ketua Barisan Nusantara Pembela Merah Putih (BNP-MP), Banser, puluhan ormas, LSM, ratusan santri, 105 Eks NII dan ribuan masyarakat lainnya.
Pewarta: Muhammad Salim
Editor: Muhammad Roizqy Fauzi
