Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim menggelar Kick Off Hari Santri 2024 di Auditorium Unusa, Kota Surabaya, Rabu (16/10/2024). Dalam kesempatan ini, Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) mengingatkan tentang peran fatwa resolusi jihad dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Hari Santri itu untuk memperingati resolusi jihad, dimana para kiai dan masyayikh NU pada saat itu mengingatkan kepada pemerintah terkait banyaknya pasukan Inggris yang masuk ke Indonesia,” ujarnya saat sambutan.
Diceritakan, banyak pasukan sekutu yang kembali masuk ke Indonesia dikhawatirkan oleh para ulama untuk menjajah Indonesia lagi. Akhirnya NU mengadakan sidang dan mengingatkan kepada pemerintah agar mengambil sikap yang sepadan, serta mengelurkan fatwa jihad kepada masyarakat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Dan alhamdulillah perjuangan yang namanya jihad ini masyarakat tidak ada takutnya, banyak sekali korban jiwa, tapi semuanya hanya berpikir untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” katanya.
“Sehingga atas peran kiai dan santri inilah pada tanggal 22 Oktober Presiden Jokowi menetapkan sebagai Hari Santri,” imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu.
Gus Kikin menyebutkan, Hari Santri patut diperingati untuk mengenang kembali perjuangan ulama terdahulu. Di samping itu juga dapat mengambil ibrah (keteladanan) leluhur-leluhur yang luar biasa.
Ia menambahkan, Hari santri bagi Nahdlatul Ulama (NU) seperti lebaran, karena memang banyak sekali keterkaitannya dengan NU. Bahkan, yang paling semangat untuk memperingati Hari Santri adalah NU dan perangkat pendukungnya.
“Sudah selayaknya kita memperingati Hari Santri ini untuk mengenang perjuangan masyayikh dan muassis NU,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Hari Santri 2024 mengusung tema ‘Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan’. Tema ini dimaknai untuk meneladani perjuangan ulama terdahulu demi meraih masa depan yang lebih baik.