Kisah Basyir, Mahasantri Darul Hikam Sabet Juara 1 Lomba Kitab Kuning Tingkat Wustha

Jember, NU Online Jatim

Ketika keistiqomahan mampu dilakukan serta didasari dengan niatan tulus dan ikhlas maka semangat dalam beribadah akan terus tertanam dalam jiwa terutama bagi seorang santri. Hal ini menjadi salah satu prinsip yang dipegang mahasantri Darul Hikam asal Pasuruan Muhammad Al-Basyir yang jauh meninggalkan kampung halamannya untuk menimba ilmu di Kota Pandhalungan ini.

 

Basyir sapaan akrabnya, menempuh pendidikan formalnya mulai dari Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Tratee Putera dilanjutkan dengan Pendidikan Madrasah tsanawiyah (MTs) Pandaan dan Madrasah Aliyah (MA) Pandaan. Saat ini Basyir sedang melanjutkan studi S1 nya di UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora dengan Prodi Ilmu Hadist semester 5.

 

Ia merupakan Putra dari pasangan bapak M. Romli Mahfudz dan ibu Khoirun Nisak, anak kedua dari lima bersaudara lahir di Gresik  03 Juli 2003.

 

Awal kisah Basyir menjadi seorang mahasantri di Pondok Pesantren Darul Hikam karena ia tertarik dengan kegiatan belajarnya seperti program baca kitab kuning, jurnalistik, entrepeunur, tahfidz dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, Basyir juga mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren Darul Hikam juga memberikan fasilitas bersih dan nyaman bagi santri yang menetap.

 

“Saya menekuni bidang kitab kuning, karena Darul Hikam memiliki pengajar-pengajar yang ahli dalam setiap bidangnya. Di sisi lain Darul Hikam juga memiliki fasilitas pondok yang bersih dan nyaman setingkat dengan hotel,” kata Basyir yang juga sebagai Ketua Bidang Keilmuan HMPS Ilmu Hadist UIN KHAS Jember Periode 2023-2024.

 

Basyir juga dikenal sebgai sosok yang inspiratif dan selalu semangat dalam mendampingi mahasantri Darul Hikam untuk belajar membaca kitab kuning. Kendati memiliki banyak kelebihan, Basyir tetap tawadlu’ dan memiliki sifat rendah hati.

 

“Keberhasilan bukanlah sebuah kebetulan, semua itu perlu kerja keras, ketekunan, belajar, berkorban, dan yang paling penting ialah keistiqomahan,” ungkap Basyir

 

Atas ketekunan dan keistiqomahan Basyir selama belajar di Pondok Pesantren Darul Hikam tersebut, Basyir berhasil meraih Juara 1 pada ujian baca Kitab Kuning Tingkat Wustha selama dua semester terakhir. Prestasi membanggakan tersebut berhasil ia raih pada pegelaran Penutupan Ta’lim Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren Darul Hikam yang berlangsung selama dua hari pada bulan Desember kemarin.

 

Terakhir, Basyir berpesan kepada seluruh mahasantri yang ada di Pondok Pesantren Darul Hikam agar tetap semangat dalam menempuh masa kuliah serta belajar di pondok.

 

“Intinya, cara terbaik untuk meramalkan masa depan ialah dengan cara menciptakannya, dan segala kesulitan dalam mencari ilmu tidak datang untuk menghancurkan kita, akan tetapi kesulitan itu membantu menyadari potensi yang kita miliki,” pungkasnya.

 

Penulis: Lutvi Hendrawan

Editor: Erni Fitriani


https://jatim.nu.or.id/tapal-kuda/kisah-basyir-mahasantri-darul-hikam-sabet-juara-1-lomba-kitab-kuning-tingkat-wustha-Vs5wg

Author: Zant