Kriteria Manusia Takwa

Salah satu tujuan pelaksanaan ibadah shiyam atau puasa adalah agar menjadi orang-orang yang bertakwa. Manusia takwa adalah merupakan insan paripurna yang senantiasa melaksanakan segala perintah Allah dengan keikhlasan yang maksimal dan meninggalkan segala larangan-Nya dengan segala keinsyafan.

Kriteria manusia takwa banyak disebutkan dalam al-Qur’an, antara lain dalam surat al-Baqarah ayat 77. Dalam ayat tersebut ditegaskan bahwa kebajikan atau kebaktian bukanlah dengan menghadapkan wajah ke arah timur atau barat, atau mungkin ke arah-arah yang lain.

Akan tetapi kebajikan atau kebaktian adalah orang-orang yang memiliki kriteria sebagai manusia takwa, yaitu:

(1) Beriman kepada Allah dengan iman yang sesungguhnya. Iman itu memiliki tiga komponen, yaitu meyakini dalam hati, mengikrarkan dengan lisan, dan merealisasi dalam amal perbuatan.

(2) Beriman kepada hari akhirat dengan segala macamnya, seperti mempercayai adanya alam barzakh, hari kiamat, hari kebangkitan, hari mahsyar, hari hisab, hari pembalasan, dan sebagainya.

(3) Mempercayai kepada para malaikat. Malaikat adalah makhluk immateri yang senantiasa taat kepada Allah dan mengerjalan tugas-tugas dari Allah yang diberikan kepada mereka. Ke (4) beriman kepada kitab-kitab suci. Kitab suci seluruhnya terdiri dari 104 kitab, dari 104 kitab itu terangkum dalam empat kitab, yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan al-Qur’an. Dari empat kitab itu semuanya terangkum dalam al-Qur’an.

(5) Percaya kepada para nabi dan rasul. Para nabi jumlahnya 124.000, sedangkan para rasul berjumlah 313 orang, yang wajib diketahui adalah 25 nabi dan rasul yang disebutkan dalam al-Qur’an.

(6) Memberikan harta yang dicintainya untuk kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, anak jalanan atau musafir, orang-orang yang meminta-minta, dan untuk membebaskan perbudakan.

(7) Menegakkan shalat dengan konsekuen. Shalat pengertian secara bahasa adalah doa dan pujian, sedangkan secara istilah atau terminology adalah suatu ibadah yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan beberapa syarat dan rukun tertentu.

(8) Menunaikan zakat. Zakat menurut pengertian bahasa adalah tumbuh kembang, pensucian jiwa dan harta, dan keberhakan. Sedangkan menurut istilah adalah memberikan sebagian harta yang dimilikinya kepada mereka yang berhak menerima dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.

(9) Menepati janji apabila berjanji, dengan demikian mereka melaksanakan janji-janjinya dengan konsekuen dan tidak pernah mengingkarinya.

(10) Ketabahan dan kesabaran yang maksimal dalam menghadapi berbagai kesulitan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka yang memiliki kriteria-kriteria tersebut adalah orang-orang yang benar-benar beriman, dan merekalah orang-orang yang bertakwa.

Dr. KH. Zakky Mubarak, MA, salah seorang Mustasyar PBNU

https://jabar.nu.or.id/taushiyah/kriteria-manusia-takwa-pGlH5

Author: Zant