Semarang, NU Online Jateng
Setelah beberapa tulisan pesantren di sekitar kampus Universitas Diponegoro (Undip) ditayangkan, berbagai respons positif bermunculan. Setidaknya dari beberapa pengasuh menceritakan banyak terima telepon untuk menanyakan berbagai hal seputar pesantren di kawasan Undip Semarang.
Lantas, adakah tempat yang tepat untuk anak-anak nahdliyin yang ingin kuliah di kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) tapi dekat dengan pesantren NU? Pasalnya, kuliah sambil mondok di pesantren NU adalah cara tepat menghindarkan putra putrinya terkontaminasi oleh kelompok radikal yang bertebaran di sekitar kampus.
NU Online Jateng secara berkala akan menurunkan tulisan profil pesantren NU di sekitar kampus sebagai panduan orang tua untuk memilih tempat yang cocok selama kuliah.
Pesantren Durrotu Aswaja
Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljamaah atau sering disebut Pesantren Durrotu Aswaja berlokasi di sebelah utara kawasan Universitas Negeri Semarang (Unnes) merupakan tempat strategis bagi mahasiswa, sehingga dapat memperoleh ilmu dunia akhirat.
Pesantren Durrotu Aswaja berawal dari tahun 1986 ketika Abah Kiai Masrochan, seorang ulama yang berasal dari Demak mulai mengajar ilmu agama di mushala sebelah timur Pesantren Durrotu Aswaja (saat itu belum berdiri) kepada anak-anak dukuh Banaran dan sekitarnya.
Selang 2 tahun kemudian tepatnya pada tahun 1988, Abah mulai mengajar di rumahnya sendiri. Dengan lebih dari 30 santri saat itu, dan santri yang terjauh berasal dari Limbangan, Boja, Kendal.
Dengan kian bertambahnya jumlah santri, pada tahun antara 2002 – 2003 para pengurus pondok dengan bimbingan dan arahan pengasuh, berinisiatif mendirikan madrasah diniyah (madin) yang terdiri dari 5 kelas sebagai lembaga pengemas pendidikan di pesantren yang lebih sistematis dan terstruktur secara profesional dengan sistem dan kajian kitab salaf.
Dalam perkembangannya, 2 sistem yang diterapkan dapat meningkatkan efektivitas pendidikan di Pesantren Durrotu Aswaja ditambah lagi dengan adanya program khusus Tahfidhul Qur’an sejak tahun 2011 membuat pondok ini kian maju pesat seiring berjalannya waktu.
Sekarang Pesantren Durrotu Aswaja menggunakan metode pembelajaran Ikhtisor yakni metode singkat untuk mempelajari kitab kuning dan Al-Qur’an. Sampai saat ini (tahun 2023) santri Durrotu Aswaja mencapai lebih 450 santri dengan 95% di antaranya merupakan mahasiswa.
Lokasi Pesantren Putra Putri Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah Jl. Kalimasada Gg Abimanyu II No. 11a Banaran RT 08/05 Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229.
Model Pendidikan
Sorogan adalah metode pembelajaran siswa/ santri aktif di hadapan seorang guru, dengan cara peserta didik/santri membacakan materi ajar untuk mendapatkan koreksi dan tashih.
Istilah sorogan digunakan untuk sorogan Al-Qur’an dan sorogan kitab kuning. Di hadapan seorang guru (biasa disebut Penyorog), seorang peserta didik (santri) membaca kitab kuning beserta maknanya biasanya menggunakan bahasa Jawa dengan metode pemaknaan ala ‘utawi iki iku’. Sedangkan Penyorog menyimak bacaan, mengingatkan kesalahan dan sesekali meluruskan cara bacaan yang benar.
Bandongan adalah metode pembelajaran guru aktif dengan cara guru membacakan materi ajar untuk kemudian disimak dan dicatat oleh peserta didik/ santri. Biasanya, dalam sistem bandongan, santri juga membawa kitab kuning untuk kemudian ditulis makna per kata sebagaimana dibacakan oleh guru/kiai. Sistem pembelajaran dibagi menjadi 2 kelompok yaitu madrasah diniyah (madin) dan bandongan.
Pendaftaran Santri
Calon santri bisa mendaftar secara online melalui link pendaftaran santri putra
bit.ly/PSBPutra2023, link pendaftaran santri putri bit.ly/PSBPutri2023
Untuk pendaftaran secara offline datang ke sekretariat: Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljamaah. Jl Kalimasada Banaran RT 08/05 Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang Informasi santri putra: Fauzy (+62 85856907065), santri putri: Ulvi (+62 85802488718)