Lakpesdam PBNU Gelar Penguatan dan Pembangunan Desa di Boyolali

Boyolali, NU Online Jateng
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar kegiatan Theory Of Change (TOC) penyusunan teori perubahan dengan mengundang perwakilan pemerintah dan warga desa dari empat desa yang menjadi lokasi Program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD), Selasa (2/3/2023), bertempat di salah satu hotel di Boyolali.

Fasilitator program TOC Lakpesdam PBNU, Rumtini Ikhsan mengatakan, desa merupakan benteng pertahanan Indonesia. Menurutnya, jika desa maju, maka Indonesia juga akan menjadi maju.

“Ini merupakan kegiatan yang strategis, karena di sini kita akan meletakan pondasi-pondasi desa dengan semua elemen masyarakatnya, menjadi agent of change. Karena tidak ada kemajuan tanpa adanya perubahan,” kata dia.

Ditambahkan, kegiatan yang merupakan hasil dari kerja sama antara Lakpesdam PBNU dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ini bertujuan untuk menggali informasi dan pemetaan awal tentang desa, sehingga warga desa mampu menyusun mimpi dan mewujudkannya secara bersama-sama.

Di Boyolali, program ini dilaksanakan oleh Pengurus Cabang (PC) Lakpesdam NU Boyolali sebagai tangan Panjang dari Lakpesdam PBNU

Rais PCNU Boyolali KH Ahmad Charir berpesan agar program dapat melibatkan semua komponen masyarakat dalam pembangunan desa. “Karena desa merupakan pertahanan utama dalam segala hal, pertahanan ideologis, budaya dan lain-lain,” ujarnya.

Terdapat 4 desa di Boyolali yang dijadikan sebagai pilot project desa inklusi ini, yakni Desa Pranggong, Walen, Kembangsari dan Candisari.

Koordinator P3PD Boyolali Fajar Novi Handayani menambahkan poin penting dalam pelaksanaan TOC ini adalah membangun penerimaan sosial dengan menitikberatkan pada terbentuknya sekolah lapang serta adanya ruang warga berterima yang inklusif tanpa sekat, dan tanpa stigma.

“Selain itu juga membantu tim program, pemerintah dan warga desa dalam menemukan pelayanan publik inklusif serta kebijakan inklusif yang ada di desa lokasi program,” terangnya.

Dijelaskan, lewat forum ini diharapkan akan membuka ruang komunikasi aktor pembangunan di desa, baik yang berada pada struktur kelembagaan pemerintahan desa maupun warga yang tidak terlibat di dalamnya.

Kegiatan TOC di Boyolali mengundang 25 peserta, di antaranya PCNU Boyolali, Dispermasdes, Pemdes, perwakilan kelompok dan kader inklusi, tokoh masyarakat dan wakil dari tenaga pendamping desa.

Pengirim: Fatkhur Rohman​​​​​


https://jateng.nu.or.id/nasional/lakpesdam-pbnu-gelar-penguatan-dan-pembangunan-desa-di-boyolali-8AcAM

Author: Zant