Jakarta, NU Online
Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Workshop Hasil Asesmen dan Penyusunan Program Pesantren Hijau. Kegiatan ini sebagai bagian dari tindak lanjut asesmen Program Pesantren Hijau hasil kerja sama dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) dan serta Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama LPBINU. Workshop digelar di Jakarta selama dua hari, Sabtu-Ahad, 29-30 Oktober 2022.
Penanggungjawab Program Pesantren Hijau Moesafa menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari agenda Program Pesantren Hijau yang sudah diluncurkan pada 3 September 2022.
“Workshop (loka karya) ini rangkaian dari agenda Pesantren Hijau yang sudah diluncurkan beberapa waktu lalu, dan sudah dilakukan tahap asesmen, survei faktual ke titik-titik pesantren percontohan Program Pesantren Hijau,” jelas Moesafa pada pembuka Workshop, Sabtu (29/10/2022).
Dari proses asesmen itu, menurutnya akan diketahui bagaimana pengelolaan di setiap pesantren terkait konsep Program Pesantren Hijau. Dengan begitu, LAZISNU PBNU dan para pihak akan tahu ke depan rumusan seperti apa yang bisa direkomendasikan untuk pesantren-pesantren, baik dari sisi konsep, pengembangan, kemitraan, dan lainnya.
Sekretaris LAZISNU PBNU tersebut menegaskan bahwa pondok pesantren yang menjadi percontohan Program adalah pesantren yang sudah berdaya dan berkesesuaian dengan Program Pesantren Hijau.
Sementara itu, Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU Qohari Cholil menambahkan asesmen dilakukan di tujuh titik pondok pesantren yang menjadi prototipe Program Pesantren Hijau.
“Program ini sudah melalui berbagai tahapan. Di antaranya kick-off, studi banding, asesmen ke tujuh pondok pesantren prototipe Program Pesantren Hijau, dan tahapan saat ini adalah workshop hasil asesmen,” terang Qohari.
Adapun pondok pesantren yang menjadi prototipe Program Pesantren Hijau berada di lima provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Provinsi Banten. Ketujuh pesantren tersebut adalah Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur; Al-Mubarok Mranggen Demak, Jawa Tengah; Mahasina Bekasi, Jawa Barat; Al-Hamidiyah Depok, Jawa Barat; Al Kenaniyah Jakarta Timur, DKI Jakarta; Al-Hamid Cilangkap Jakarta Timur, DKI Jakarta; dan Pesantren Mathlaul Anwar Linahdlatil Ulama (MALNU) Kompleks Syeikh Asrjad Menes Pandeglang, Banten.
Hadir pada Workshop Program Pesantren Hijau, Sekretaris RMI PBNU Hindun Anisah; Wakil Ketua LPBI PBNU Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Maskut Candranegara. Program Pesantren Hijau didukung oleh Bank Mega Syariah.
Kontributor: Wahyu Noerhadi
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
https://www.nu.or.id/nasional/lazisnu-gelar-workshop-hasil-asesmen-program-pesantren-hijau-iFatr