Lebih Dekat dengan Rais PCNU Batang Terpilih Kiai Luthfi

Batang, NU Online Jateng
KH Muhammad Luthfi Pengasuh Pesantren Al-Inaaroh Wonotunggal, Kabupaten Batang baru saja terpilih dan ditetapkan sebagai Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Batang masa khidmah 2024-2029 melalui Konferensi Cabang (Konfercab) NU di MWCNU Bawang, Sabtu (27/4/2024) lalu.

Sebagai pengasuh pesantren, kiai yang biasa dipanggil Abah Luthfi pernah menjadi Wakil Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng masa khidmah 2028-2024 dan seabreg aktivitas lainnya. Namun demikian, pria lulusan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo (UIN sekarang, red) tetap enjoy menjalankan aktivitasnya yakni ngaji dan mengajar bersama ratusan santri di Al-Inaaroh.
   
  
Utamakan Pendidikan Budi Pekerti

Pengasuh Pesantren Al-Inaroh KH Muhammad Luthfi mengatakan, pendidikan budi pekerti tidak hanya sekadar teori, akan tetapi sekaligus dipraktikkan dalam keseharian di lingkungan pesantren seperti hormat pada kiai, pengurus, guru, tamu, maupun kepada seniornya.

Dalam kesehariannya santri Al-Inaroh Wonotunggal, Batang selalu mengamalkan ajaran dari kiai maupun para pengajar di lingkungan pondok. Pasalnya, apa yang dilakukan dalam keseharian di pesantren akan pula dilakukan kelak ketika santri balik dari pondok. “Ini pelajaran wajib yang harus dipraktikkan dalam keseharian di lingkungan pesantren,” ujarnya.
 

Pesantren yang didirikan pada tahun 2018 hingga saat ini telah memiliki 800 santri putra putri dari Batang dan sekitarnya. Dirinya memang tidak mengejar kuantitas santri, akan tetapi kualitas santri. “Setiap calon santri harus dites untuk bisa masuk ke Pesantren Al-Inaroh,” terangnya.

Pola pendidikan yang dilakukan di Pesantren Al-Inaroh menarik perhatian SD Islam Al-Madinah Ungaran, Kabupaten Semarang. Siswa siswi kelas 6 selama sepekan berada di Pesantren Al-Inaroh, salah satunya tashihul qur’an dan pengajaran akhlaqul karimah ala pesantren.

“Dengan stimulan ini anak-anak bisa lebih memiliki karakter dalam memandang kehidupannya kelak yang dilandasi oleh akhlaqul karimah. kegiatan ini tak lain untuk memberikan pengalaman yang luar biasa kepada seluruh peserta didiknya, khususnya terkait pembiasaan akhlaqul karimah itu sendiri,” ucapnya.

Abah Luthfi menceritakan, pesantren yang diasuhnya belum lama berdiri merupakan pesantren khusus dengan pola pengajaran gabungan klasik moderen. “Sebelum saya mengelola pesantren, usai kuliah sempat mengembara ke beberapa pesantren untuk ngaji. Dari pengalaman itu, saya kemudian ingin mendirikan pesantren dan alhamdulillah dapat dukungan dari keluarga dan lahirlah Pesantren Al-Inaaroh ini,” terangnya.
 

Dirinya bersyukur pesantren yang diasuhnya mendapat respons dari masyarakat selain dari kawasan Batang dan sekitarnya juga ada santri dari luar kota, bahkan luar Pulau Jawa. “Kami lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas, sehingga santri yang kami terima setiap tahunnya juga kami batasi. Hingga saat ini keseluruhan santri putra putri tidak lebih dari seribu santri,” ucapnya.

Dikatakan, kehadiran Pesantren Al-Inaaroh merupakan salah satu upaya konkret dalam membangun kemajuan pengetahuan masyarakat dengan tanpa meninggalkan khazanah-khazanah keislaman klasik warisan ulama. 

“Dengan harapan lembaga di bawah Yayasan Abah Luthfi Center ini, menjadi mannarotul ilmu wal ma’rifah (mercusuar ilmu dan pengetahuan), dan semoga dari lembaga pendidikan ini melahirkan cendekiawan-cendekiawati yang peduli dan peka dengan realitas sosial,” ungkapnya.

Pesantren yang diasuhnya membuka pendidikan formal tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) Takhassus Kitab Kuning dan Bahasa Jawa, dengan sistem pembelajaran terintegrasi guna menghasilkan generasi yang bermoral terpuji, terdidik dan berkarakter.

Penulis: M Ngisom Al-Barony


https://jateng.nu.or.id/sosok/lebih-dekat-dengan-rais-pcnu-batang-terpilih-kiai-luthfi-ChZOC

Author: Zant