Jakarta, NU Online
Lembaga Pendidikan Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif PBNU) memandang pentingnya membangun ekosistem pendidikan digital dalam rangka mewujudkan era industri 5.0. Secara umum terdapat beberapa aspek yang perlu diimplementasikan oleh institusi pendidikan dalam penerapan transformasi digital.
“Salah satunya melalui literasi, sebab itu merupakan dasar semua kompetensi dalam kehidupan manusia. Sehingga program literasi digital memiliki nilai positif dan baik dalam perkembangan ekosistem pendidikan di lingkungan digital,” kata Sekretaris LP Ma’arif PBNU, H Harianto Oghie dalam kegiatan Sosialisasi Literasi Digital LP Ma’arif PBNU pada Selasa (26/7/22).
Ia menerangkan, kiat membangun ekosistem pendidikan digital di lingkungan NU ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih LP Ma’arif NU serta memberi manfaat luas dalam pengembangan transformasi digital jelang satu abad NU.
“Menjelang satu abad NU, hasil digitalisasi ini nantinya diharapkan akan menjadi sebuah karya dan sumbangsih LP Maarif NU untuk mengembangkan transformasi digital terhadap ekosistem pendidikan LP Maarif NU,” terang Oghie, sapaan akrabnya dalam acara bertajuk ‘Gen Z Andal, Cakap Literasi Digital’.
Oghie juga menyebut bahwa dasar literasi merupakan sebuah keniscayaan dalam komponen kehidupan manusia, karenanya perkembangan Informasi dan Komunikasi Teknologi (ICT) perlu dikuasai dan terus diikuti perkembangannya.
“Perkembangan ICT merupakan sebuah keniscayaan yang harus kita kuasai dan kita harus terus melek pada perkembangan digital ini. Ke depan, kecakapan literasi digital harus menjadi tradisi dalam ekosistem pendidikan di lembaga Ma’arif NU,” jelasnya.
Kendati demikian, ia mengimbau, transformasi digital juga harus diimbangi dengan nilai-nilai, adab, dan karakter Islam Ahlussunnah wal jamaah sebagai bagian pokok yang dapat beriringan dengan digitalisasi. Sehingga digitalisasi menjadi alat bukan tujuan utama pada kehidupan ini.
“Digitalisasi adalah bagaimana melakukan transformasi adab, nilai ,dan karakter Islam Ahlusunnah wal jamaah, sehingga tidak menjadikan digital sebagai alat kampanye yang merusak tatanan moderasi kehidupan keagamaan dan kebangsaan di Indonesia,” katanya menegaskan.
Sebagai informasi, program literasi digital ini diprakarsai oleh PBNU bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Hal itu ditujukan untuk menjangkau lebih banyak kalangan masyarakat lewat lima lembaga yang berada di bawah naungan organisasi kemasyarakatan tersebut. Yakni Lakpesdam NU, LTNU, LDNU, RMI NU, serta LP Ma’arif NU.
Literasi digital akan berlangsung selama Juli hingga Oktober 2022 dengan sasaran warga NU sehingga bisa lebih leluasa dan secara positif memanfaatkan ruang-ruang digital di Indonesia.
Tercatat hingga akhir 2021, Gerakan Literasi Digital Nasional (GLDN) telah menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 514 kota dan kabupaten dari 34 provinsi yang ada di Tanah Air.
Dengan keterlibatan NU sebagai salah satu basis komunitas Muslim di Indonesia, maka akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang melek digital dan bisa terlibat aktif membangun ruang digital yang sehat dan bermanfaat.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.