Semarang, NU Online Jateng
Dosen jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PAI Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menggelar pengabdian pada masyarakat berupa sarasehan ‘Penguatan Moderasi Beragama’
Kegiatan sarasehan dengan sasaran Pengurus Rohani Islam (Rohis) tingkat SMA dan SMK se-Kota Semarang sekaligus untuk juga memeriahkan hari lahir PAI digelar Jumat (23/9/2022).
Sekretaris HMJ PAI UIN Walisongo Kasan Bisri mengatakan, penguatan moderasi ini semoga bisa menjadi obor penerang wawasan keilmuan untuk memahami bulliying agar tidak diteruskan.
“Kasus perundungan di sekolah menjadi perhatian serius kami selaku akademisi, beberapa bulan yang lalu terjadi di Semarang,” ujarnya.
Dalam siaran pers ke media NU Online Jateng disebutkan, bibit-bibit kekerasan ini harus dihentikan sejak dini jangan sampai menjadi kebiasaan yang buruk bagi generasi mendatang.
Narasumber sarasehan Mukhamad Zulfa menerangkan bahwa moderasi beragama tak bisa berdiri sendiri. Setidaknya tiga pilar tawassuth (moderat), tawazun (seimbang), dan i’tidal (adil) harus berjalan beriringan.
“Dengan tiga pilar ini akan tumbuh prinsip tasamuh (toleran), amar ma’ruf nahi munkar, serta menguatkan ukhwah wathaniyyah dan insaniyyah,” ucapnya.
Disampaikan, dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 110 sebagai landasan khaira ummah lanjutan dari tegaknya prinsip-prinsip kehidupan menyaratkan tu’minuna billahi (beriman kepada Allah). “Pondasi beriman kepada Allah inilah yang perlu ditegakkan untuk bisa menancapkan pilar-pilar kehidupan bermasyarakat,” tegasnya.
Narasumber kedua Sekretaris Rumah Moderasi Beragama (RMB) UIN Walisongo Semarang Luthfi Rahman menekankan pentingnya generasi milenial untuk cerdas dalam menggunakan media sosial guna mencegah penyebaran paham radikalisme secara virtual.
“Media sosial hari ini memudahkan akses instan. Namun, rentan sebagai lahan subur persemaian paham ekstrimisme keagamaan. Jadi, ini saatnya menunjukkan peran kalian sebagai siswa untuk ikut berpartisipasi aktif memberikan kedamaian di ruang virtual,” jelasnya.
Sarasehan ini berlangsung selama sehari kemudian dilanjutkan Sabtu, (24/9) dengan field trip ke masjid dan tempat lain untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta pentingnya moderasi beragama.
Selain sarasehan ini, dalam rangka memperingati harlah ke-52 PAI UIN Walisongo Semarang, HMJ PAI menyelenggarakan 2 lomba nasional, yakni lomba kepenulisan esai dan lomba film pendek. Untuk acara puncak pengajian bersama Ketua PWNU jatim KH Marzuki Mustamar pada 3 Oktober 2022 sekaligus menyambut Hari Santri. (*)