Batang, NU Online Jateng
Mahmud Yunus Mustofa terpilih sebagai Ketua Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor (PR GP Ansor) Desa Sembung, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, untuk masa khidmat 2024-2027. Pemilihan digelar di Pendopo Sembung Islamic Centre pada Minggu (28/7/2024).
Usai terpilih, Kang Yunus, sapaan akrab Mahmud Yunus Mustofa langsung melakukan berbagai macam terobosan. Salah satunya adalah menggagas Tiga Pilar Dasar Pergerakan Ansor Ranting Sembung yang ia sebut sebagai “Trilogi Pergerakan Ansor”.
“Bagi saya, tingkat ranting justru menjadi ujung tombak pergerakan Ansor, karena ranting langsung bersentuhan dengan masyarakat. Sehingga, ranting harus dikuatkan dengan dasar-dasar pergerakan yang jelas. Tiga pilar dasar ini adalah hasil diskusi dari tim atas masukan dari para masyayikh,” tutur Kang Yunus.
Trilogi Pergerakan Ansor adalah dasar utama pergerakan yang menjadi fondasi dalam menentukan berbagai program kerja yang akan dilakukan selama tiga tahun ke depan. Gagasan ini lahir dari hasil diskusi dengan tim formatur serta atas masukan dari para masyayikh.
Menurutnya, tingkat ranting menjadi ujung tombak pergerakan sesuai dengan arahan Ketua Umum Addin Jauharudin saat sambutan dalam acara pelantikan PAC dan Ranting Ansor se-Kota Depok beberapa waktu yang lalu.
Trilogi Pergerakan Ansor
Trilogi Pergerakan Ansor terdiri dari tiga pilar dasar:
Pertama, Harakat al-Fikriyah (Gerakan Pemikiran). Gerakan Pemikiran menjadi dasar bagi Ansor ranting Sembung untuk menjadikan organisasi sebagai wadah pengembangan keilmuan para anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya di tingkat ranting agar memiliki pemahaman tentang Teologi Ahlussunnah wa al-Jama’ah an-Nahdliyah.
Hal inilah yang kemudian mendasari beberapa program kerja seperti Selapanan Rutin dan Kajian Fiqih Ibadah, Diskusi Sejarah NU, serta pengembangan Pojok Baca Ansor. Selain itu, Ansor tingkat ranting juga harus mengisi semua lini pendidikan seperti Sekolah, TPQ, serta Madrasah Diniyah, sehingga akan tercipta kebangkitan keilmuan atau Nahdlatul ‘Ilmi sesuai dengan ajaran Ahlussunnah wa al-Jama’ah an-Nahdliyah.
Kedua, Harakat al-Amaliyah (Gerakan Amaliyah dan Penguatan Tradisi). Gerakan Amaliyah menjadi dasar bagi Ansor Sembung untuk terus menjadi benteng utama dalam menjaga tradisi-tradisi Ahlussunnah wa al-Jama’ah an-Nahdliyah. Hal ini juga sesuai dengan pemahaman tentang Islam Nusantara yang berdasar pada Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. Atas dasar inilah kemudian beberapa program seperti Istighosah, Khataman Al-Qur’an Online setiap selapan (35 hari) sekali, Tahlilan Rutin, Ziarah Makam Auliya’ terus dicanangkan.
Ketiga, Harakat al Ijtimaiyyah (Gerakan Sosial). Gerakan Sosial menjadi dasar bagi Ansor Sembung turut aktif dalam menjaga Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Basyariyah, dan Ukhuwah Wathaniyah di tingkat ranting. Gerakan sosial ini diejawantahkan ke dalam beberapa program unggulan seperti santunan yatim piatu dan dhuafa’, penerjunan Banser Siaga Bencana, serta penggalangan dana untuk kebutuhan sosial. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang aman, damai dan toleran.
Trilogi ini sejalan dengan gagasan Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari dalam Muqoddimah Qanun Asasi tentang pentingnya perkumpulan (al-ijtima’), saling mengenal (at-ta’aruf), persatuan (al-ittihad), dan kekompakan (at-ta’alluf).
Rencananya, trilogi ini akan disosialisasikan dan diinternalisasikan kepada segenap calon pengurus PR GP Ansor Desa Sembung masa khidmat 2024-2027 pada pra-acara pelantikan yaitu Upgrading dan Penguatan Organisasi yang akan digelar awal September mendatang. Harapannya, pelantikan dan rapat kerja nantinya akan menciptakan inovasi-inovasi kegiatan sesuai dengan tagline organisasi yaitu “Bergerak Bersama Merawat Tradisi Menumbuhkan Inovasi”.
Acara pemilihan ini dihadiri oleh seluruh kader Ansor Ranting Sembung, para masyayikh, serta tamu undangan dari berbagai elemen masyarakat.