Majelis Genzi, Gus Kautsar Tegaskan Orang Islam Dilarang Galau

Surabaya, NU Online Jatim

Agus H Muhammad Abdurrahman al-Kautsar atau Gus Kautsar menegaskan bahwa galau adalah hal yang dilarang. Hal tersebut ia utarakan dihadapan ribuan jamaah Majelis Generasi Z Islami (Genzi) Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Ahad (06/08/2023).

 

“Bahwa ketidak puasan kita atas suatu situasi itu di saat yang sama mengangkat dua kendaraan yang paling berharga kita dalam beriman dan berislam,”

 

Gus Kautsar lantas menjelaskan dua macam kendaraan tersebut yang pertama adalah syukur dan kedua adalah sabar. Kemauan, keinginan, ketundukan seorang hamba kepada nafsu hingga terpuruk adalah suatu pelanggaran berat bagi seorang muslim.

 

“Kita punya ketertarikan untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Memiliki ketertarikan mencari cara untuk kenal dengan Allah itu karena barakah itu susah,” ungkapnya.

 

Ia lantas mengatakan bahwa abahnya sering mengutip syair Ibnu Arabi di saat ada sesuatu yang hilang atau pergi. Syair itu isinya ‘semua boleh meninggalkan kita, semua boleh menjauh dari kita, yang terpenting Allah tetap membersamai kita’.

 

“Syair yang disampaikan abah menempel di ingatan saya. Sehingga ketika saya mau galau tapi ingat syair tersebut akhirnya tidak jadi,” ujarya.

 

“Kamu merasa ada orang lain yang menyakiti kamu, berlaku curang atau buruk kepadamu atau ditinggal orang setelah sekian bersama. Tetaplah sabar. Mungkin telah disiapkan yang jauh lebih baik atau yang lebih pantas untukmu,” tambahnya.

 

Menurutnya, adanya orang yang menyakiti bisa jadi karena memang diatur oleh Allah untuk menjadikan orang yang tersakiti menjadi lebih kuat. Jika paham bahwa tersakiti adalah takdir yang telah digariskan Allah maka kita akan mudah memakluminya.

 

“Namun jika yang dilihat hanya sebatas kejadian yang menyakiti mungkin tumbuh kecewa dan benci. Maka saya katakan orang yang benar-benar Islam tidak ada galau,” tandasnya.


https://jatim.nu.or.id/metropolis/majelis-genzi-gus-kautsar-tegaskan-orang-islam-dilarang-galau-6lHt4

Author: Zant