Majelis Shalawat Jadi Upaya Jaga Kerukunan Masyarakat di Kebumen

Kebumen, NU Online Jateng

Majelis Shalawat Ahbabul Musthofa di Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian, Kebumen, diakui menjadi salah satu upaya untuk mencegah kerusuhan di tengah masyarakat. Majelis shalawat identik dengan amaliyah Nahdliyin, terlebih Majelis Ahbabul Musthofa yang berada di bawah asuhan A’wan PBNU Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Majelis shalawat ini selalu mendoktrin jamaahnya untuk membangun persatuan dan cinta tanah air.

Pengurus Majelis Shalawat Kebumen, Agus Wantoro, mengungkapkan bahwa kegiatan shalawat ini membantu membangun persatuan dan kesatuan warga.

“Bahkan majelis shalawat itu sudah membangun persatuan warga desa penyelenggara sejak dari rembug untuk diadakannya acara shalawat. Di awal acara, kami selalu mengingatkan jamaah akan pentingnya persatuan dan kesatuan untuk menjaga keutuhan NKRI. Akhir acara, kami menyanyikan Ya Lal Wathon dan Indonesia Raya, yang hadir juga kebanyakan pemuda-pemudi,” ujar Agus Wantoro kepada NU Online Jateng usai digelarnya majelis shalawat di Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, pada Selasa (2/7/2024).

Kepala Unit 3 Intelkam Polres Kebumen itu menambahkan bahwa diadakannya acara shalawat bisa menjadi tindakan antisipasi atas kisruh dan opini yang bisa memecah belah masyarakat.

“Itu sudah masuk tindakan antisipasi atas kisruh dan opini yang memecah belah masyarakat ke depannya,” tambahnya.

Kisruh antara dua ormas yang sedang santer di Kebumen telah menimbulkan kegaduhan dan kecemasan masyarakat, terutama karena adanya video hoaks tawuran saling bacok yang viral di grup-grup Whatsapp. Lokasi kejadian dalam video tersebut ternyata berada di Bogor, bukan di Kebumen. Di Kebumen sendiri, kedua ormas tidak sampai saling bentrok, apalagi sampai menimbulkan korban.

Selaras dengan pernyataan Agus Wantoro, Ketua RMI NU Kebumen H Fachruddin Ahmad Nawawi, mengimbau masyarakat untuk tidak termakan informasi dan opini yang belum tentu benar.

“Kasus ini sedang dalam penyidikan pihak berwajib, jadi belum diketahui siapa yang bersalah. Belum tentu pihak yang disalahkan media benar-benar bersalah. Sebenarnya, jika kita selesaikan masalah seperti benturan antar ormas ini dengan duduk bersama, kepala sama-sama dingin, pasti beres,” ungkapnya.

Gus Fachruddin juga mengimbau masyarakat untuk tidak langsung mempercayai berita-berita yang belum tentu kebenarannya dan jangan ikut-ikutan memviralkan berita yang tidak benar.

“Tidak perlu ribut-ribut apalagi sampai diviralkan. Jangan lupa shalawat juga, biar tambah sejuk hatinya,” pungkas Gus Fachruddin.

 

Kontributor: Naila Sabiluna Kamil


https://jateng.nu.or.id/regional/majelis-shalawat-jadi-upaya-jaga-kerukunan-masyarakat-di-kebumen-XNa3A

Author: Zant