Jakarta, NU Online
Saat ini, umat Islam telah memasuki akhir dari bulan Safar 1444 H, bulan kedua di tahun Hijriyah. Pekan depan, umat Islam sudah menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad saw, yaitu bulan Rabiul Awwal.
Selagi masih ada waktu, umat Islam dapat memaksimalkan enam hari yang ada untuk melakukan amalan penting di bulan Safar.
Namun sebelum itu, perlu diketahui, bahwa Safar berarti kosong, sepi, atau sunyi. Sebagaimana dilansir NU Online dalam tulisan Bulan Safar, Latar Belakang Nama dan Mitos Kesialan di Dalamnya, hal tersebut karena kebiasaan masyarakat Arab yang bepergian pada bulan Safar. Demikian ini dijelaskan Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, Tafsir Al-Qur’an al-Adhim.
Senada, Ibnu Manzhur sebagaimana dikutip Muhammad al-Anshari dalam Lisanul Arab, juga menjelaskan bahwa penamaan Safar itu didasarkan karena kebiasaan masyarakat Arab bepergian di bulan tersebut. Selain itu, mereka juga kerap memanen semua tanaman sehingga ladangnya kosong dan memerangi kabilah yang datang sampai bekalnya habis.
Meskipun makna Safar kosong, tidak berarti umat Islam juga harus mengosongkan diri dari amal baik di bulan ini. Justru sebaliknya, umat Islam harus bisa mengisi dan memaksimalkan bulan Safar ini dengan amalan-amalan baik yang pahalanya berlipat-lipat.
Setidaknya, ada tiga amal berlipat ganda sebagaimana dilansir NU Online dalam Khutbah Jumat: Amal Pilihan Bulan Safar yaitu (1) amal kebaikan yang pahalanya 10 kali lipat; (2) amal kebaikan yang pahalanya 700 kali lipat; dan (3) amal kebaikan yang pahalanya sangat banyak lebih dari 700 kali lipat.
Pertama, amal kebaikan yang pahalanya 10 kali lipat. Imam an-Nawawi menyampaikan, bahwa atas dasar rahmat Allah setiap kebaikan itu pasti pahalanya dilipatgandakan sampai 10 kali lipat. Maka amal kebaikan apapun pahalanya otomatis 10 kali lipatnya. Ini seiring dengan firman Allah QS Al-An’am ayat 16.
Kedua, amal kebaikan yang pahalanya 700 kali lipat, di antaranya sebagai berikut.
- Donasi untuk perjuangan jihad fi sabilillah. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad saw, “Siapa saja yang mengirim donasi infak untuk perjuangan jihad fi sabilillah sementara ia sendiri hanya diam di rumah (tidak ikut berangkat berjuang), maka baginya setiap donasi satu dirham mendapatkan pahala 700 dirham.” (Hadits riwayat Ibnu Majah dan Al-Mundziri)
- Amal apa saja sesuai dengan tingkat keikhlasan, kekhusyukan, kemanfaatan bagi orang lain dan semisalnya. Hal ini sesuai dengan penjelasan Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari, juz II halaman 326 dan sabda Nabi Muhammad saw, “Setiap amal manusia dilipatgandakan pahalanya 10 sampai 700 kali lipat.” (Hadits riwayat Imam Muslim).
Ketiga, amal kebaikan yang pahalanya sangat banyak lebih dari 700 kali lipat hingga tak terhingga. Di antara amalan itu adalah membaca dzikir masuk pasar, dalam konteks sekarang masuk mall, dan semisalnya. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad saw berikut.
Artinya, “Siapa saja yang masuk ke pasar lalu membaca dzikir yang artinya: ‘Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian, Allah Dzat yang menghidupkan dan yang membinasakan, Allah Dzat adalah Yang Maha Hidup yang tidak akan pernah binasa, hanya pada kekuasan-Nya lah kebaikan, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu’; maka Allah pastikan bagi orang yang membacanya itu sejuta kebaikan, Allah lebur darinya sejuta keburukan, dan Allah angkat baginya sejuta derajat.” (Hadits riwayat al-Hakim).
Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.