Tasikmalaya, NU Online Jabar
Mahasiswa Ahlith Thariqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (Matan) tidak boleh berpolitik praktis atau digiring ke pada salah satu partai politik. Hal tersebut diungkap oleh pembina Pimpinan Cabang (PC) Matan Kabupaten Tasikmalaya Ajengan Wawan Munawar saat memberikan sambutan pada pelantikan PC Matan Kabupaten Tasikmalaya di Pesantren Mathlabus Sa’adah Kampung Tenjonagara Desa Tenjonagara Kecamatan Cigalontang pada Sabtu (10/12).
Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengingatkan agar anggota Matan juga dilarang ikut berdemonstrasi.
“Matan itu diharamkan berdemo, apalagi demo melawan pemerintah yang sah. Tidak boleh ada penggiringan pada salah satu partai politik, kalau mau berpolitik silahkan, asal baju Matan dibuka dulu, asal jangan membawa-bawa Matan,” tegasnya.
Pria yang akrab dipanggil Kang Ajengan Awang ini menerangkan pentingnya sanad robithoh mursyid bagi pengamal thariqoh.
“Syarat pertama wushul ila Allah yang pertama adalah robithoh mursyid, harus senantiasa nyambung merapat dengan guru. Karena sanad keilmuan guru kita sampai ke Rasulullah SAW,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Matan H Hasan Chabib berpesan, sebagai generasi thoriqoh anggota Matan harus menjadi tokoh di masa depan, baik menjadi ulama, pengusaha, menjadi anggota DPR, menteri.
“Silahkan kalian bercita-cita dan berkarya supaya kalian sukses. Tapi ingat, Matan adalah anak Jatman yang harus ta’dzim pada guru, Matan punya SK dan langsung ditandatangani oleh Maulana Habib Luthfi yang nembus sampai akhirat. Kita bukan bangga pada SK kepengurusannya, tapi kita bangga bisa menjadi bagian dari mereka ulama-ulama Jatman,” jelas pria yang akrab dipanggil Gus Hasan ini.
Selain itu, Mudir Idaroh Syu’biyah Jatman Kabupaten Tasikmalaya, KH Mohammad An’am Nazily menjelaskan pentingnya mendawamkan dzikir, baik itu shalawat atau yang lainnya. Bahkan, dia berkesempatan memberikan ijazah shalawat kepada jamaah yang menghadiri pelantikan Matan ini.
Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut juga diselenggarakan kegiatan Suluk Matan I (Sultan) yang dihadiri seluruh jajaran pengurus Matan dan berbagai perwakilan dari mahasiswa dan pondok pesantren. Turut hadir memberikan materi pada Sultan I ini Ketua PP Matan, Ketua PW Matan Jawa Barat KH Ajid Tohir, Ketua PW Matan Jatim Gus Miftah, Ketua Matan Cirebon Gus Sukron Makmun, Bambang Q Anees, Pengurus PW Matan Jabar, dan Sekjen PW Matan Jabar Kang Mumuh.
Saat ditemui di lokasi pelantikan, ketua MATAN Kabupaten Tasikmalaya, Ajengan Apip Mustari dan Ketua Panitia Ajengan Dony menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi terhadap terselenggaranya pelanikan dan Sultan I ini.
“Kita berdua mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir, kepada PP dan PW MATAN, seluruh narsum yang hadir, juga kepada Bapak Kapolsek Cigalontang yang telah menyuport kegiatan ini,” pungkasnya.
Pewarta: Asep Sufian Sya’roni
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
https://jabar.nu.or.id/kabupaten-tasikmalaya/matan-tidak-boleh-berpolitik-K0YVD