Pekalongan, NU Online Jateng
Peringatan Maulid Akbar Kanzus Sholawat yang dihelat Khadimul Maulid Habib Muhammad Luthfi bin Yahya pada Ahad (30/10/2022) memberi kesan mendalam bagi para jamaah dari berbagai daerah. Dari tahun ke tahun selalu dirasakan kecintaan kepada Rasulullah semakin bertambah.
Nusrotul Imamah salah satunya, jamaah asal Kudus itu mengaku baru pertama kali bersama rombongan 1 bis datang pada malam sebelumnya merasa bahagia dan haru meski sempat berdesakan bersama puluhan ribu jamaah lainnya.
“Itu sebuah perasaan yang sulit digambarkan, pokoknya merasa senang dan bersyukur. Meski tidak bisa melihat secara langsung dengan Maulana Habib Lutfi, saya senang bisa hadir di majelis yang dihelat rutin tahunan ini,” katanya.
Dirinya bersyukur kehadiran di majelis Maulid Akbar bisa menjalin silaturahim dengan rombongan jamaah dari kota lain seperti Bandung, Trenggalek, Lamongan, dan beberapa kota lainnya.
Ia juga menceritakan pengalamannya berbagi cerita dengan jamaah lainnya. Ia mendapati beberapa jamaah yang sudah sepuluh tahun rutin datang ke Maulid Akbar Pekalongan. “Setiap dari mereka merasa candu, katanya ada kesan yang berbeda serta mendalam setiap tahunnya,” imbuh dia.
Muntafi’ah, jamaah asal Kudus lainnya juga sempat bertukar cerita dengan jamaah asal Jepara, Solo, Jogja. Mereka sudah seperti kenal lama, padahal baru bertemu. “Iya, kami banyak cerita tentang pengalaman pribadi kenal Habib Luthfi dan seolah merasa dibimbing oleh beliau meski tidak secara langsung,” ujarnya.
Bahkan imbuh Muntafi’ah, ada juga yang saling menceritakan masalah pribadi yang selesai berkat bimbingan itu. Semua merasa seperti saudara seperguruan meski tidak pernah mondok bareng. Tak terkecuali para pedagang UMKM di Maulid Akbar.
“Mayoritas mereka ramah dan bersahabat. Bahkan kami dibolehkan duduk dan berteduh di bawah tenda dan payung mereka ketika acara berlangsung. Alhamdulillah meski harus berdesakan dan duduk lesehan dengan alas sekadarnya kami tetapi bisa menikmati rangkaian acara hingga selesai,” sebutnya.
Hal yang sama dirasakan oleh pemjual makanan dan minuman. Suraji pedagang asongan asal Kabupaten Batang menceritakan kepada NU Online Jateng, dirinya sudah berjualan di majelis maulid Habib Luthfi sudah lebih dari 15 tahunan.
“Alhamdulillah dagangan saya selalu ludes, meski sempat ada pandemi Covid-19 kemarin, di acara maulid akbar tahun ini lunas terbayarkan. Saya jualan minuman ludes terjual, terima kasih Habib Luthfi, tahun depan kami akan datang lagi,” pungkasnya dengan senyum sumringah.
Kontributor: M Farid