Hiruk pikuk di malam idul fitri menggambarkan kegembiraan orang islam di dalam menjemput kedatangan hari kemenangan. Tampak ibu-ibu membawa se-baskom beras untuk menunaikan zakat fitrah.
Lalu di masjid atau mushala tampak anak-anak saling berebut mic pengeras suara untuk takbiran, sedangkan di luaran tampak pasukan takbir keliling mengagungkan asma Allah, lalu di sisi lain tampak sekumpulan orang bermain kembang api di tanah lapang.
Bagaimana seharusnya kita mensikapi malam idul fitri?. Rasulullah saw mengajarkan agar orang-orang Islam menghidupkan malam idul fitri dengan memperbanyak ibadah, seperti melakukan shalat sunnah, membaca Al Qur’an, membaca shalawat, takbiran atau melakukan bentuk ibadah yang lainnya.
Barang siapa menghidupkan dua malam id (idul fitri dan idul adha) maka hatinya tidak akan mati ketika beberapa hati manusia mati (pada hari kiamat).
Hadits nabi:
مَنْ أَحْيَا لَيْلَتَيْ الْعِيدِ لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ
Artinya:
Barangsiapa menghidupi dua malam hari raya, hatinya tidak mati di hari matinya beberapa hati. (HR Daruquthni)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/mensikapi-malam-idul-fitri-KSo8x