Dahulu, istilah ngabuburit sempat menjadi trending topik, terlebih di Bulan Ramadhan. Ngabuburit merupakan Bahasa Sunda yang memiliki arti menunggu waktu sore dan biasanya istilah ngabuburit ini seringnya digunakan oleh orang yang sedang berpuasa untuk menunggu datangnya beduk maghrib.
Banyak cara orang ngabuburit, ada yang santai di persawahan untuk menikmati angin sepoi sambil melihat burung-burung yang menari di atas padi yang menguning, ada yang pergi ke pantai untuk menikmati suara deburan ombak, dan ada juga yang ngabuburit secara bergantian membaca Al-Qur’an dan bergantian menyimak bacaan (tadarus).
Ngabuburit dengan bertadarus Al-Qur’an akan mendatangkan keberkahan dan pahala besar bagi yang membaca dan yang menyimak bacaan Al-Qur’an, terlebih tadarus itu dilaksankan di Bulan Ramadhan.
Hadits nabi:
عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya:
Dari Abdullah bin Mas‘ud berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. (HR Tirmidzi)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/ngabuburit-puasa-dengan-tadarus-al-qur-an-ywtni