Jakarta, NU Online
Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur belakangan ini ramai menjadi perbincangan khalayak. Pasalnya, salah seorang santrinya Albar Mahdi (AM) asal Palembang, Sumatera Selatan meninggal diduga dianiaya santri senior. Peristiwa ini terjadi pada Senin pagi (22/8/2022).
Pondok Modern Darussalam Gontor melalui Juru Bicaranya (Jubir), Noor Syahid meminta maaf kepada keluarga dan orang tua korban atas kejadian itu. Ia menyesalkan peristiwa tersebut terjadi di lingkungan pondok.
“Kami keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor dengan ini memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum ananda AM, khususnya kepada orang tua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan,” katanya melalui video di channel youtube gontortv, Senin (5/9/2022).
Noor Syahid mengakui tentang adanya dugaan penganiayaan yang mengakibatkan AM meninggal dunia. Ia juga meminta maaf karena sebelumnya pihak Pondok Gontor kurang terbuka terhadap peristiwa tersebut.
“Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat,” jelasnya.
Pihak pondok menurutnya sudah mengambil tindakan tegas dan cepat terhadap orang-orang yang diduga melakukan penganiayaan terhadap AM dengan mengeluarkan atau memulangkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor.
“Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pondok Modern Darussalam Gontor tidak mentoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini.
“Kami juga siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya almarhum ananda AM ini,” terangnya.
Sebelumnya, Ibu AM, Soimah menuliskan surat terbuka, meminta keadilan atas peristiwa yang menimpa anaknya itu. Soimah menilai ada kejanggalan. Karena dirinya menganggap kondisi anaknya baik-baik saja lantaran tidak pernah menerima informasi tentang kondisi anaknya sedang sakit. Dan tiba-tiba dikejutkan dengan kabar bahwa anaknya sudah meninggal dunia.
Kejanggalan lain menurut Soimah, Pondok Modern Darussalam Gontor terkesan tertutup dengan kejadian ini. Anaknya yang sudah meninggal sekitar 06.45 WIB, tapi pihak pondok mengabarkan kepada dirinya pukul 10.20 WIB.
“Karena mendengar berita itu kami sock dan tidak bisa berpikir apa-apa yang kami harap adalah kedatangan ananda ke Palembang meskipun hanya tinggal mayat. Akhirnya almarhum tiba di Palembang pada Selasa siang, 23 Agustus 2022 diantar oleh pihak Gontor 1 dipimpin ustadz Agus itu pun saya tidak tahu siapa ustad Agus itu hanya sebagai perwakilan,” tulis Soimah.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Fathoni Ahmad
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.