Ponorogo, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Ponorogo bersama relawan yang tergabung dalam NU Ponorogo Peduli menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir di sejumlah titik. Yakni di Trenggalek, Blitar, dan Malang.
Khusus di Trenggalek bertepatan dengan perbatasan Ponorogo telah disalurkan pada Rabu (19/10/2022).
“Bentuk bantuannya berupa sembako, sayur mayur, makanan, pakaian bekas dan juga kami mempersiapkan peralatan yang kemungkinan dibutuhkan di sana, seperti, gergaji mesin,” kata Novi Trihartanto Ketua LPBINU Ponorogo, Kamis (20/10/2022).
Ia menjelaskan, pihaknya juga mempersiapkan beberapa tenaga bantuan. Mulai dari relawan dapur umum, relawan pertolongan dan penyelamatan korban, serta relawan assesment yang ditugaskan mendata kebutuhan apa saja yang diperlukan pasca bencana.
“Berangkat dari rasa kemanusiaan, bencana adalah urusan bersama, kami tidak bisa kalau harus bergerak sendiri, unsur yang lain juga harus ikut bergerak dengan porsi dan tugas masing-masing,” jelasnya.
NU Ponorogo Peduli terdiri dari beberapa Badan Otonom (Banom) NU yang membawahi Banom tanggap darurat bencana. NU Ponorogo Peduli ini dipimpin oleh LPBINU yang terdiri dari Ansor-Banser, CBP serta Bagana.
“Pasca assesment belum tahu yang dibutuhkan bantuan berupa apa dan dari elemen mana, apakah Fatayat, IPNU-IPPNU, atau LP Ma’arif, belum tahu nanti,” ungkapnya.
Diketahui, sebelum melakukan penyaluran bantuan, NU Ponorogo Peduli telah melakukan penggalangan bantuan di Pasar Relokasi Desa Keniten, Ponorogo pada Selasa (18/10/2022).
“Pagi Selasa kemarin kami mendapat kabar banjir yang melanda di beberapa wilayah sekitar Ponorogo semakin parah. Terutama di wilayah Kabupaten Trenggalek yang notabene berbatasan langsung dengan Ponorogo,” ujarnya.
“Untuk itu, kami tergerak mengumpulkan donasi untuk membantu saudara-saudara yang terdampak. Dan kami memutuskan untuk langsung bergerak malam itu juga ke pasar sayur atau sering di sebut pasar relokasi yang ada di Keniten Ponorogo. Kami mengumpulkan bantuan berupa sayur mayur untuk dapur umum dan uang tunai dari pedagang,” pungkasnya.