Hiruk pikuk orang-orang menuju ke Masjid Nabawi Madinah membuat jalanan penuh dan sulit untuk disibak, padahal saat itu bukan hari-hari haji (musim haji).
Meski jalanan padat dan sulit untuk disibak, tapi orang-orang saling menghormati dan saling menghargai satu sama lainnya sehingga tidak ada kata kasar yang terlontar.
Mereka tampak serempak dan kompak menuju ke Masjid Nabawi untuk melaksanakan shalat berjamaah, Masyaallah betapa besar tekad mereka dalam menggapai ridla Allah.
Shalat di Masjid Nabawi berbeda nilainya dengan nilai shalat di masjid yang lain selain Masjidil Haram, hal ini sebagaimana hadits nabi dari Jabir, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
Artinya :
Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada seribu shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. (HR Ahmad dan Ibnu Majah)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/pahala-shalat-di-masjid-nabawi-madinah-0dbNy