Jakarta, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Rumadi Ahmad menegaskan pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-nahdliyah bagi para kader organisasi.
“Dalam upaya untuk mewujudkan visi organisasi, pemahaman yang komprehensif tentang aspek-aspek teologi, fiqih, dan tasawuf menjadi kunci,” ujarnya saat mengisi Latihan Kader Lanjutan (LKL) PP Fatayat NU, Senin (6/5/2025).
Disampaikan, NU merupakan organisasi sosial keagamaan. Agama dan paham yang kita yakini itu yang harus menjadi basis, orientasi untuk mewujudkan visi organisasi. Menurutnya, penting sekali seorang kader memahami aspek-aspek yang terkandung dalam ajaran Islam Aswaja an-nahdliyah.
“Dalam visi merawat jagad, membangun peradaban, yang menekankan pada kontribusi NU dalam menjaga tata dunia dan berpartisipasi dalam membangun peradaban manusia, maka bagaimana NU berkontribusi menjaga tata dunia, tidak sekadar yang bersifat internal tapi mempunyai orientasi merawat tata dunia,” tegasnya.
Sedangkan makna membangun peradaban lanjutnya, yakni berkontribusi (ikut serta) dalam peradaban manusia, mengelola, merespons, dan menghadapi atas adanya perubahan-perubahan serta mampu beradaptasi atas perubahan itu sendiri.
Ditambahkan bahwa proses kaderisasi merupakan langkah konkret dalam merealisasikan tagline tersebut. “Maka, proses-proses pengkaderan seperti ini tidak boleh berhenti. Langkah ini sebagai upaya konkret dalam menjalankan tagline tersebut,” kata Guru Besar Bidang Ilmu Pemikiran Politik Hukum Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah menjelaskan, program kaderisasi perlu diperkuat sebagai wujud komitmen untuk menghidupkan semangat organisasi melalui pembinaan kader dan memperkuat kaderisasi sebagai pondasi utama dalam mencapai visi dan misi organisasi.
“Kaderisasi dengan tema ‘Pengarusutamaan Nilai-Nilai Ahlussunnah wal Jamaah untuk Menciptakan Kader Militan dan Tatanan Organisasi yang Digdaya’ adalah harga mati dan harus terus kita perkuat. Kita harus menuju ideal bersama-sama,” pungkasnya.
Dilansir dari laman nu.or.id, kegiatan LKL yang diikuti oleh 45 peserta dari berbagai wilayah berlangsung Jumat hingga Sabtu (4-5/5/2024) itu merupakan komitmen dalam membangkitkan semangat organisasi melalui kaderisasi, yang dianggap sebagai fondasi yang kokoh bagi kelangsungan organisasi. (*)