Rembang, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kaderisasi KH Muhammad Faesal mengatakan, program-program kerja yang telah dilaksanakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan berhasil dengan baik akan di ‘kloning’ PBNU agar dicontoh oleh PWNU-PWNU yang lain.
“PBNU sudah melakukan beberapa kajian terkait program kerja yang berhasil dengan baik untuk dijadikan program nasional agar dicontoh dan dikembangkan di seluruh PWNU se-Indonesia,” ujarnya.
Hal itu dikatakan pada acara Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) Angkatan I yang diselenggarakan oleh Penurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Rembang, Rabu (6/12/2023) bertempat di Hotel Pollos, Rembang.
Disampaikan, semakin pesatnya jumlah warga NU, para pengurus di semua tingkatan dituntut untuk bisa berbuat mendampingi umat dengan program-program yang menyentuh kebutuhan warga NU.
“Jika ada program yang baik dan berhasil sukses di wilayah, PBNU akan menduplikasi dan ditularkan ke wilayah lain. Oleh karena itu, PBNU menyiapkan kader-kader penggerak NU melalui pendidikan kader,” ucapnya.
Diakui lanjutnya, kader-kader NU masih banyak yang belum mumpuni. Sementara negara membutuhkan beberapa ruang-ruang yang harus diisi oleh kader NU. Kenapa Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN-NU) disyaratkan untuk mempunyai Toefl 500 guna menunjang kebutuhan untuk bangsa ini.
“Target dari PBNU hingga tahun 2027 mendatang, harus meluluskan 2,5 juta kader. Karena, ini kewajiban kita untuk menghadapi perkembangan zaman,” terangnya.
Terkait perihal verifikasi dan validasi untuk MWCNU seluruh Jawa Tengah, Kiai Faesal menjelaskan hasilnya beragam dengan nilai rata-rata 80 ke atas, bahkan ada yang nilainya 98.
“Tetapi, PBNU telah mematok nilai verifikasi dan validasi (verval) untuk Jawa Tengah harus 100 % dan bisa disimpulkan secara administrasi organisasi NU masih ketinggalan. Oleh karena itu, kita harus perbaiki,” tegasnya.
Ketua PWNU Jawa Tengah HM Muzamil menyampaikan, kaderisasi merupakan sebuah langkah untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan NU. Karena, ini bukan tugas pribadi, bukan pula tugas kelompok semata. Tetapi ini merupakan tugas kolektif bersama-sama.
“PMKNU di Rembang merupakan pertama kali diselenggarakan dan kali keempat terselenggara di Jawa Tengah. Kepemimpinan akan terus berlanjut, jika kaderisasi berjalan,” ungkapnya.
Dari kaderisasi sambungnya, terdapat perkembangan yang sangat pesat. Bahkan hingga MWCNU tergolong hampir berkelanjutan menyelenggarakan PD-PKPNU. Begitu pula, beberapa program-program seperti di Magelang yang telah mengakuisisi Bank dari hasil iuran.
“Seperti kemarin, kita bisa mengumpulkan donasi kemanusiaan Gaza sejumlah 6 Miliar dari warga NU Jawa Tengah melalui LAZISNU. Apa yang telah dilakukan NU Jateng untuk Palestina bukan semata-mata untuk gelongan dan kelompok tertentu akan tetapi untuk untuk seluruh manusia. Ini semua semata-mata dalam rangka riayatul ummah,” bebernya.
Ketua PCNU Rembang KH Ahmad Sunarto menjelaskan, PMKNU diikuti sejumlah 75 peserta. Adapun dari peserta kali ini ada yang diikuti dari beberapa daerah-daerah lain, di antaranya ada 3 peserta dari Jawa Barat.
Pengirim: Huda