Kebumen, NU Online Jateng
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kebumen bekerja sama dengan relawan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) se-Jawa Tengah mengadakan sarasehan dan program pengurangan risiko bencana dalam rangka memperingati Hari Mangrove Dunia pada Jumat (26/07/2024). Kegiatan tersebut meliputi penanaman 1.200 batang pohon mangrove dan pelepasliaran 50 tukik (anak penyu) di kawasan Konservasi Penyu Kaliratu Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen pada Sabtu (27/07/2024).
Ketua LPBI PCNU Kebumen, Muhsinun menyampaikan bahwa kegiatan ini bertepatan dengan program Bulan Pengurangan Risiko Bencana LPBINU. Ia menjelaskan beberapa bentuk implementasi program tersebut.
“Selain memperingati Hari Mangrove Dunia, kegiatan ini juga merupakan bagian dari Bulan Pengurangan Risiko Bencana. Di Kebumen, kami mengadakan edukasi kebencanaan untuk masyarakat, sekolah, dan pesantren. Kami juga sering melakukan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah yang baik,” terangnya.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen H Imam Satibi menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian NU terhadap lingkungan alam sekitar. Ia berharap aksi ini dapat memberikan kontribusi positif hingga kancah nasional.
“Penanaman mangrove dan pelepasliaran anak tukik ini adalah bukti nyata bahwa kita, NU, peduli terhadap lingkungan. Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif di wilayah cabang hingga nasional dalam rangka mewujudkan NU yang rahmatan lil alamin,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Kebumen merupakan daerah rawan bencana tsunami, sehingga kegiatan ini sangat penting untuk menjaga ekosistem pesisir pantai. Mangrove diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ekonomi masyarakat.
“Kebumen itu rawan bencana tsunami. Dengan penanaman pohon dan pelepasan tukik ini, diharapkan ekosistem pesisir pantai Kebumen dapat semakin terjaga dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi,” imbuhnya.
Sementara tu, Ketua LPBI PWNU Jawa Tengah Puji Wibowo mengungkapkan apresiasi atas upaya yang dilakukan PCNU Kebumen. Menurutnya, kegiatan ini dapat menjadi contoh untuk PCNU kabupaten/kota lain di Jawa Tengah.
“Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada PCNU Kebumen atas terlaksananya kegiatan penanaman mangrove dan pelepasliaran tukik ini. Semoga kegiatan semacam ini juga bisa dilakukan oleh PCNU di kabupaten lain di Jawa Tengah dalam momentum peringatan lain,” ungkapnya.
Selain penanaman mangrove dan pelepasliaran tukik, terdapat juga penampilan atraksi budaya cowongan (ritual adat meminta hujan) oleh grup Bolosewu Kebumen. Saat ini, pelaksanaan tradisi cowongan bukan hanya sebatas ritual saja, namun juga dikolaborasikan dengan gerak dan lagu dengan iringan alat musik khasnya, sehingga mewujudkan sajian bentuk kesenian yang khas dan menarik.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Tanfidziyah dan Syuriah PCNU Kebumen, H Imam Satibi dan KH Afifuddin Chanif Al-Hasani, Ketua LPBI PWNU Jawa Tengah Puji Wibowo, Ketua LPBI PCNU Kebumen Muhsinun, serta relawan LPBINU Jawa Tengah.