Malang, NU Online Jatim
Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof. Dr. H. Maskuri secara resmi menutup Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (Oshika Maba) Unisma Tahun 2022 di Auditorium Prof. Dr. KH. M. Tholchah Hasan Gedung Al Asy’ari, Unisma, Rabu (14/09/2022).
“Dua tahun lamanya kegiatan Oshika Maba tidak dapat dilakukan secara luring. Ini merupakan langkah baru setelah pandemi Covid-19 berangsur-angsur pulih, sehingga kita dapat menjalankan aktivitas perkuliahan seperti biasa,” katanya.
Menurutnya, mahasiswa baru seusai melaksanakan Oshika Maba diharapkan dapat mengikuti seluruh kegiatan perkuliahan dengan baik. “Ikuti dengan seksama pembelajaran dan perkuliahan. Jaga kesehatan, jaga niat, jaga iman, jaga potensi yang dimiliki demi kesuksesan kalian di masa yang akan datang,” paparnya.
Penutupan Oshika Maba 2022 di tutup dengan suka cita seperti halnya kedatangan Wakil Ketua DPR RI, Gus Abdul Muhaimin Iskandar dan penganugerahan Rekor Muri dalam pembuatan video dan slogan anti intoleransi, anti kekerasan seksual dan anti perundungan terbanyak oleh Maba yang di unggah di media sosial.
“Hampir tiap tahun Muri hadir di Oshika Maba dan event yang diselenggarakan Unisma. Ini merupakan Rekor Muri ke-10, semoga ini menjadi semangat kami untuk membangun kreatifitas dan inovasi yang lebih baik lagi,” harapnya.
Sementara itu, perwakilan Muri, Sri Widayati menyampaikan, Unisma bukanlah kali pertama mencatatkan Rekor Muri. Tentunya sangat bangga kepada Maba Unisma tahun 2022, karena telah membuat slogan anti intoleransi, anti kekerasan seksual dan anti perundungan dan di unggah di media sosial baik YouTube, Instagram maupun TikTok.
“Maraknya kasus perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi yang termasuk dalam tiga dosa pendidikan menjadi konsentrasi untuk segera mendapatkan penanganan yang serius,” ujarnya.
Pihaknya berharap, dengan cara yang dilakukan Maba Unisma ini dapat memberikan teladan lebih awal dalam pencegahan untuk membentengi diri agar tidak terperangkap dalam tiga dosa besar pendidikan tersebut. Sri juga berpesan agar mahasiswa baru Unisma dapat memilah dan memilih pergaulan yang tepat dimanapun berada.
“Adik-adik sekalian, pandailah dalam menyeleksi konten di media sosial yang kurang pantas untuk di tonton,” terangnya.
Dirinya juga mengapresiasi Maba Unisma, meskipun baru saja menjadi mahasiswa, namun sudah berprestasi mencatatkan rekor Muri. Oleh karenanya, pihaknya mengumumkan bahwa pembuatan video anti intoleransi, anti kekerasan seksual dan anti perundungan yang di upload di masing-masing media sosial terbanyak oleh 4.527 Maba.