Batang, NU Online Jateng
Ziarah ke makam leluhur maupun para ulama adalah sebuah perilaku yang baik untuk mengingat tentang kematian khususnya bagi warga Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, ziarah sebagai upaya melestarikan ajaran Ahlussunah Waljamaah (Aswaja) dan sebagai teladan khidmah juga perjuangan para pendahulu.
Ketua Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Desa Sidorejo M Chaerul Amar mengatakan, ziarah selain untuk mengingat kematian, juga merupakan tuntunan para ulama salafus shalihin untuk meneladani para tokoh yang diziarahi.
“Ziarah bukan untuk minta tolong kepada yang sudah meninggal ini perlu saya luruskan, akan tetapi mendoakan kepada para ahli kubur dan khususnya kepada para tokoh dan muasis yang diziarahi agar bisa meneladani,” ujarnya.
Hal itu disampaikan Chaerul Amar saat dirinya mendampingi kegiatan ziarah ke muassis NU atau pendiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) pada Senin (25/12/2023) kemarin.
Menurutnya, sebagai kader NU harus punya prinsip bahwa di dunia ini hanyalah sementara. Gunakanlah waktu yang ada di dunia dengan sebaik-baiknya untuk beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama.
Ketua IPNU Sidorejo Muhammad Ulinnuha kepada NU Online Jateng, Ahad (31/12/2023) menjelaskan, ziarah ke makam pendiri IPNU-IPPNU dilakukan dengan maksud untuk mengenang, menghormati, dan merayakan warisan serta dedikasi pendiri organisasi pelajar NU.
“Ziarah ini juga untuk meneladani sosok pejuang dalam berkhidmah untuk IPNU dan IPPNU sebagai organisasi pelajar yang berlandaskan nilai-nilai aswaja NU,” terangnya.
Ketua IPPNU Desa Sidorejo Zahrotul Aini mengatakan, ziarah ke makam pendiri IPNU dan IPPNU merupakan kegiatan perdana bagi Pelajar NU Desa Sidorejo. “Melalui Departemen Dakwah dan Religius, kegiatan ziarah dilaksanakan sebagai salah satu progam kerja pada periode ini,” ucapnya.
Selain sebagai program kerja lanjutnya, ziarah ke makam atau tempat bersejarah yang berkaitan dengan pendiri IPNU dan IPPNU dapat menjadi pengalaman yang sangat bermakna, di mana untuk menghormati jasa-jasa mereka dalam membangun organisasi dan mendapatkan inspirasi dari nilai-nilai yang mereka anut.
“Kegiatan ziarah diikuti 40 peserta diawali dengan berziarah ke makam Muassis NU di Desa Sidorejo kemudian dilanjutkan ke makam Nyai Umroh Mahfudzoh di Sleman, ke makam Kiai Tolchah Mansoer di Bantul, ke makam Kiai Dalhar di Gunung Pring dan terakhir ke wisata pantai Parangtritis dan Malioboro,” pungkasnya.
Pengirim: Shella Trina
https://jateng.nu.or.id/dinamika/pelajar-nu-sidorejo-batang-ziarah-ke-makam-pendiri-ipnu-ippnu-HwbyC