Tulungagung, NU Online Jatim
Beberapa pekan lalu di wilayah Tulungagung dan sekitarnya, insiden kerusuhan pecah dilakukan oleh oknum perguruan silat. Pembina Pimpinan Cabang (PC) Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Kabupaten Tulungagung, Mochammad Ubaidillah Suwito memberikan solusi agar lebih intens dalam kejuaraan silat di Tulungagung.
“Saya menginginkan event pertandingan-pertandingan seperti ini nanti diadakan mungkin setiap 3 bulan sekali,” ujarnya dalam acara Kejuaraan Pencak Silat Gerakan Aksi Silat Muslim Indonesia (GASMI) Cup III se-Karisidenan Kediri Piala Dandim, Jum’at (27/01/2023).
Mbah Wito sapaan akrabnya menjelaskan, ketika tidak adanya event kejuaraan silat akan semakin riskan penyaluran kepada para pendekar. Terlebih banyak yang masih usia pelajar belum bisa mengontrol diri. saat ada penyaluran bakat, kemungkinan para pesilat akan menyalurkan di tempat yang salah sehingga menimbulkan kerusuhan.
“Bisa dibayangkan kalau tidak ada pertandingan-pertandingan, karena anak-anak itu berlatih terus. Tanpa ada pertandingan atau sistem prestasi, mungkin imbasnya kepada yang lain,” terangnya.
Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri 1997 ini menerangkan, adanya kejuaraan Pencak Silat ini dapat memberikan warna tersendiri di dunia penjaringan atlet di Kabupaten Tulungagung. Karena tidak sedikit atlet yang pernah berlaga memuaskan dan memperoleh juara di ajang kelas yang lebih tinggi.
Sementara, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menanggapi kejuaraan bagi pendekar adalah sebuah keniscayaan. Sebab di kota marmer ini tidak jarang kerusuhan antar perguruan di jalanan menjadi tinggi apabila tidak ada sama sekali event pencak silat.
“Saya menaruh harapan besar kepada para pendekar, karena kelak yang akan meneruskan perjuangan menjaga NKRI salah satunya para pendekar. Sehingga perlu memberikan wawasan persatuan dan kesatuan antar perguruan silat,” ucapnya.
Maryoto berpesan kepada atlet-atlet pencak silat untuk tetap belajar ilmu pengetahuan, baik pengetahuan umum ataupun pengetahuan keagamaan yang baik.
“Insya Allah masa depan terletak di pundak anak-anak sekalian. Ini adalah satu sarana pertama dalam berlatih,” tandasnya.
https://jatim.nu.or.id/matraman/pembina-pagar-nusa-usul-3-bulan-sekali-ada-event-kejuaraan-qpSE2