Surabaya, NU Online Jatim
Dalam rangka meningkatkan keterampilan peserta didik khususnya dalam hal menulis, Madrasah Aliyah (MA) Alif Laaam Miim Surabaya mengadakan pelatihan jurnalistik, Rabu (14/09/2022).
Kegiatan yang dipusatkan di masjid Pondok Pesantren Kota (PPK) Alif Laam Miim, Jambangan, Surabaya tersebut diikuti puluhan siswa dan siswi kelas sepuluh dan sebelas. Acara diawali dengan pelantikan pengelola media di madrasah setempat.
“Pelatihan jurnalistik kali ini bertujuan untuk menambah wawasan serta meningkatkan kemampuan keterampilan tentang jurnalistik,” kata Ahmad Sarip Saputra selaku kepala madrasah saat sambutan.
Disampaikannya bahwa keterampilan menulis sangat mendesak untuk dimiliki peserta didik. Karena banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan keahlian tersebut baik saat ini maupun di masa mendatang.
Pada kegiatan ini para peserta mendapatkan penjelasan bahwa jurnalistik harus melewati lima tahapan sekaligus. Yakni perencanaan, datang ke lokasi atau melakukan reportase, mencatat, mengedit tulisan yang ada, hingga publikasi.
“Dan modal utama dari jurnalistik adalah sensitif atau peka dengan keadaan sekitar,” kata Syaifullah yang didaulat sebagai narasumber tunggal.
Pemimpin Redaksi (Pemred) NU Online Jatim ini mengingatkan peserta bahwa banyak hal yang dapat ditulis. Dari mulai tokoh di lembaga seperti kepala madrasah, prestasi guru dan siswa maupun siswi, termasuk layanan yang ada di madrasah. Bahkan kajian keagamaan seperti pengajian kitab juga dapat diproses menjadi tulisan yang bermanfaat. Dengan demikian, kemampuan jurnalistik sangatlah berguna.
“Masalahnya, selama ini kita tidak terlalu peka dengan keadaan yang ada, padahal potensi yang tersedia demikian berlimpah untuk ditulis,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut juga dijelaskan cara menulis kegiatan, peristiwa atau apa saja yang ada dan dijumpai di lingkungan sekitar. Baik menulis dengan berita langsung, nilai berita, hingga cara menulis dengan model feature. Dan hal tersebut memiliki keunggulan masing-masing.
Usai menyampaikan materi, pria yang juga diamanahi sebagai Pemred Majalah Aula PWNU Jatim tersebut berpesan untuk terus berproses. Peserta pelatihan jurnalistik diharap mengembangkan kemampuan.
“Pesan untuk peserta jurnalistik jangan berhenti di sini saja. Yang harus dikembangkan setelah ini yaitu penerapan ilmu jurnalistik agar bisa menghasilkan produk seperti majalah, buletin dan lain-lain. Lebih bagus lagi jika membuat komunitas literasi yang memudahkan kalian untuk berdiskusi,” tegasnya.