Pengajian Terakhir Ajengan Abun

Pengajian terakhir  Al-Maghfurlah KH. A.Bunyamin Ruhiat yang saya ikuti adalah pengajian Kemisan yaitu hari Kamis tanggal 10 November 2022, dan itu pula yang jadi pengajian beliau terakhir kali, sehari sebelum beliau sakit lalu dibawa ke Rumah Sakit TMC tempat dimana beliau dipanggil yang Maha Kuasa.

Kitab yang dikaji adalah Ihya Ulumuddin pas pembahasan utama tentang كتاب المخبة والشوق dengan sub pokok bahasan 

الفول فى علامات محبة العبد لله تعالى 

(Pembahasan ciri-ciri mencintai Allah SWT).

Maqra pengajian diawali dengan ngalogat (memaknai secara harfiah kata demi kata/makna gandul) واما السبب الثانى للكراهة  (penyebab kedua adanya ketidak sukaan pada kematian).

Pada maqra ini Imam Ghazali menjelaskan bahwa salah satu sebab seseorang membenci kematian bisa jadi merupakan awal dari maqam mahabbah (cinta) kepada Allah, bukan semata-mata membenci kematian itu sendiri, melainkan ketidaksukaan akan dipercepatnya kematian karena belum memiliki persiapan untuk berjumpa dengan Allah sebagai kekasihnya.

Sikap semacam ini, tidak berarti menujukkan lemahnya kecintaan kepada Allah.

فذلك لايدل على ضعف الحب

Lalu beliau mengatakan: “Urang teh sieun maot teh kumargi urang teu acan gaduh persiapan kange bekel saatos maot, amal urang masih kurang…” (Kita takut mati itu karena kita belum punya persiapan buat bekal setelah mati, amal kita masih kurang…).

Sakumaha urang nampi kabar bade kesumpingan ku tamu nu dipikacinta, tangtu urang miharep tamu eta ulah waka sumping kumargi bade siap-siap heula sapertos beberes bumi, nyiapkeun tuangeun sareng nu sanesna” (Sebagaimana kita menerima kabar akan kedatangan tamu yang kita cintai (kekasih), tentu kita berharap agar tamu itu jangan dulu datang karena akan mempersiapkan dulu seperti rapihin rumah, menyiapkan makanan dan lain-lain).

Lahu Alfatihah

Ackie Udin, Penulis merupakan salah seorang Alumni Cipasung.

https://jabar.nu.or.id/obituari/pengajian-terakhir-ajengan-abun-AstbK

Author: Zant