Pentingnya Hadirkan Ajaran Aswaja di Era Ketidakpastian

Pekalongan, NU Online Jateng
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan menggelar kajian tematik di bulan Ramadhan 1444 Hijriah secara online membahas berbagai hal dalam 10 kali pertemuan dengan menghadirkan narasumber dari kalangan pesantren dan kampus.

Ketua PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom mengatakan, kajian tematik secara online di Ramadhan 1444 Hijriah untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan tidak terbatas di lingkungan Kota Pekalongan, akan tetapi agar bisa disimak oleh masyarakat secara luas.

“Kita ingin kajian secara online bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas. Apalagi tema-tema yang akan dibahas sesuai kebutuhan zaman dengan narasumber yang berkompeten,” ujarnya.

Menurutnya, kajian perdana yang berlangsung pada Sabtu (1/4/2023) tentang ‘Kontenstualisasi Manhaj Aswaja di Era Disrubsi’ perlu dibahas secara khusus. Pasalnya, apa yang dipahami oleh sebagian masyarakat adalah pemahaman dalam tataran yang sangat sederhana.

“Perlu dijabarkan lebih dalam bagaimana menghadapi tantangan perkembangan zaman yang dalam kondisi tidak ada kepastian. Maka, tema ini penting untuk dikemukakan pada kajian perdana,” terangnya.

Disampaikan, aswaja dalam metode berfikirnya seperti apa, melahirkan watak seperti bagaimana istilah tawazun, tawasuth, dan i’tidal dan istilah-istilah ini meski ini sangat familiar di lingkungan NU.

“Apa yang selama ini dpahami oleh warga harus diperluas penjelasannya. Jangan sampai nanti pemahaman aswaja menjadi tidak tepat,” ucapnya.

Kepada NU Online Jateng Senin (3/4/2023) dijelaskan, kajian tematik yang berlangsung pada Ramadhan 1444 H dilakukan dengan model dialogis dan dikemas secara santai dan lesehan. “Semoga kajian Ramadhan 1444 H bisa memberi sumbangan pemikiran untuk NU di Abad Kedua,” ungkapnya.

Dosen Universitas Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid Pekalongan KH Arif Chasanul Muna menjelaskan, dalam berbagai hal dunia telah mengalami kemajuan yang sangat luar biasa, terutama dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.

“Tapi di sisi lain era kemajuan teknologi saat ini justru mengalami banyak kemunduran. Secara teknologi ada perkembangan yang sangat pesat, tetapi secara moral dan nilai-nilai kemanusiaan mengalami banyak kemunduran,” tegasnya.

Menurutnya, dalam situasi yang tidak ada kepastian, Aswaja harus hadir dan memposisikan diri untuk bisa menjadi penyeimbang di tengah-tengah masyarakat. 

“Sekarang yang terjadi yang dipikirkan ada masa kini dan masa depan. Maka kehadiran Aswaja di tengah ketidakpastian menjadi sangat penting dan urgen,” pungkasnya.

Penulis: M Ngisom Al-Barony


https://jateng.nu.or.id/regional/pentingnya-hadirkan-ajaran-aswaja-di-era-ketidakpastian-lcSDt

Author: Zant