Perbedaan Basyar dan Insan 

Pesantren Darul Falah Besongo, Kota Semarang adakan Ngaji Subuh yang bertempat di Masjid Roudlotul Jannah, Perumahan Bank Niaga, Ngaliyan, Kota Semarang, Sabtu (16/4/2023). 

Ustadz Pesantren Darul Falah Besongo, Ngaliyan Ahmad Tajuddin Arafat menjelaskan, surat Shad ayat 71 Allah SWT mengatakan kepada malaikat bahwa Allah menciptakan manusia dari unsur tanah, dia adalah nabi Adam yang sering disebut dengan istilah Bani Adam. 

“Di ayat ini Allah SWT memakai kata manusia diikutkan dengan istilah basyar. Dalam pemahaman kata di dalam Al-Qur’an terdapat dua unsur utama yaitu insan dan basyar,” ucap Ustadz Tajuddin yang juga Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. 

Lebih lanjut disampaikan, sebutan basyar mengindikasikan manusia sebagai makhluk biologis. Dia memerlukan makanan, minuman, dan sebagainya. “Dalam pengertian ini, tidak ada perbedaan, misalnya, antara orang baik dan buruk karena penilaiannya sebatas fisik saja,” lanjutnya.

Sedangkan insan itu aspek manusia dalam artian ruhaniah atau intelektualnya. Kalau basyar dalam aspek unsur fisiknya. Insan adalah istilah untuk makhluk yang sudah melewati fase basyar. “Maka, Allah SWT ingin manusia naik dari level basyariyah ke insaniah,” terangnya. 

Dikatakan, kalau ukhuwah itu bukan ukhuwah basyariyah tetapi insaniah. Kalau ukhuwah basyariah itu urusan makan, minum, dan lainnya. Disampaikan, manusia memiliki empat aspek yaitu ruh, akal, kalb (hati), dan nafs. 

“Maka, dalam aspek tasawuf hati itu sebagai rajanya tubuh, anggota badan adalah tentaranya, otak adalah pasukannya hati dalam mengolah informasi, keputusannya dari hati dan yang mengeksekusi tangannya,” pungkasnya.

Pengirim: Raif Al-Abrar
 


https://jateng.nu.or.id/keislaman/perbedaan-basyar-dan-insan-cWoKm

Author: Zant