Pekalongan, NU Online Jateng
Sebagai upaya penguatan literasi dan numerasi, Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kabupaten Pekalongan melalui Program Organisasi Penggerak (POP) menggelar pelatihan literasi dan numerasi kepada kepala sekolah dan guru.
PIC (Person In Charge) Program Organisasi Penggerak LP Ma’arif NU Kabupaten Pekalongan makhfudz Basari mengatakan, digelarnya pelatihan literasi dan numerasi kepala sekolah dan guru merupakan implementasi dan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara LP Ma’arif NU pusat dengan Kemendikbudristek mengenai Program Organisasi Penggerak.
“Di Kabupaten Pekalongan ada 9 sekolah dasar sasaran program POP ini yakni SD Islam Simbangwetan, SD Plus Al-Burhan, SD Plus Baiturrohman, SD Islam Gondang, SD Islam 01 Wonopringgo, SD Islam 02 Wonopringgo, SD Islam Kutosari, SD Islam Jetakkidul, dan SD Islam Kajen,” ujarnya.
Makhfudz yang juga Sekretaris LP Ma’arif NU Kabupaten Pekalongan menyampaikan bahwa setiap sekolah sasaran mengirimkan 1 orang kepala sekolah dan 6 orang guru sebagai peserta pelatihan ini.
“Sebagai pemateri adalah Tim Fasilitator Daerah (Fasda) POP Kabupaten Pekalongan yang sebelumnya telah mengikuti ToT di Yogyakarta terdiri dari 5 orang yang terbagi menjadi 2 kategori yaitu fasda literasi dan numerasi,” terangnya.
Salah satu fasilitator daerah POP Kabupaten Pekalongan M Syaikhul Alim dalam siaran persnya ke NU Online Jateng, Ahad (9/10/2022) menjelaskan, pelatihan literasi dan numerasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepala sekolah dan guru guna memperkuat literasi dan numerasi siswa.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa tingkat literasi dan numerasi sebagian besar siswa di Indonesia masih sangat rendah. Padahal kemampuan literasi dan numerasi sangat penting karena menjadi prasyarat di dalam belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan,” ucapnya.
Syaikhul Alim berharap guru-guru yang mengikuti pelatihan dapat menerapkan pengalaman dan pengetahuan yang didapat kepada anak didiknya. Buku-buku dan alat peraga bantuan POP juga bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk mendukung keberhasilan program.
“Kami berharap ada perubahan yang signifikan antara kondisi sebelum dan sesudah pelatihan. Kami siap mendampingi guru-guru Ma’arif untuk menciptakan kelas-kelas yang literat yang mendorong siswa yang literat dan numerat” pungkasnya. (*)